Lagi, Gunung Merapi 4 Kali Luncurkan Guguran Lava ke Arah Kali Gendol

Sabtu, 09 Februari 2019 - 12:35 WIB
Lagi, Gunung Merapi 4 Kali Luncurkan Guguran Lava ke Arah Kali Gendol
BPPTKG mencatat di Gunung Merapi dari pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 15 kali guguran dengan durasi 16-130 detik. FOTO/TWITTER/BPPTKG
A A A
SLEMAN - Gunung Merapi yang ada di perbatasan Kabupaten Sleman (DIY), Magelang, Boyolali, dan Klaten (Jawa Tengah) terus menunjukkan aktivitasnya. Sabtu (9/2/2019), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 15 kali guguran lava dengan durasi 16-130 detik. Empat kali guguran di antaranya ke arah sungai Gendol dengan jarak luncur 400 m-1.300 meter.

Guguran terakhir tercatat terjadi pada pukul 04.34 WIB ke arah Sungai Gendol dengan jarak luncur 1.300 meter dengan durasi 130.24 detik.

Visual Gunung Merapi sendiri tidak tampak karena tertutup awan dan kabut. Untuk status gunung Merapi masih level II (waspada).

Sebelumya, Jumat (8/2/2019), guguran tercatat terjadi 40 kali dengan durasi 6-93 detik, satu kali guguran ke arah Sungai Gendol dengan jarak luncur 500 meter dengan durasi 12-53 detik. (Baca Juga: Gunung Merapi Sepekan Terakhir, Semburan Awan Panas dan Asap Tebal)

Atas kondisi ini, BPPTKG tetap merekomendasikan, agar radius 3 kilometer (km) dari puncak Merapi dikosongkan dari aktivitas warga dan pendakian. Selain itu, warga yang berada di aliran sungai Gendol untuk meningkatkan kewaspadaannya, terutama bahaya lahar, apalagi saat terjadi hujan di puncak Merapi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman juga meminta masyarakat yang ada di lereng Merapi, baik di kawasan rawan bencana (KRB) III atau yang berada di atas 3 km untuk meningkatkan kewaspadaan.

Seksi Pengungsi dan Logistik BPBD Sleman Dwi Haryanto mengatakan peningkatkan kewaspadaan ini penting. Sebab dengan meningkatkan aktvitas gunung Merapi tersebut, tentunya akan ada perubahan rekomendasi. Meskipun untuk mengeluarkan rekomendasi baru tentu memerlukan berbagai pertimbangan. Baik yang menyangkut dengan dampak sosial dan perekonomian.

"Karena itu untuk mengeluarkan rekomendasi harus dikaji dengan matang," kata Dwi. (Baca Juga: Warga Dengar Suara Gemuruh dari Arah Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG)

Menurutnya, dengan peningkatkan kewaspadaan ini, jika terjadi perubahan rekomendasi, masyarakat sudah siap dan mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Namun yang jelas warga tetap diminta tenang dan mengikuti perkembangan dan informasi Merapi dari instansi yang berwenang.

"Sampai saat ini kami belum menerima informasi perkembangan terbaru. Jika ada perkembagan segera akan kami informasikan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9332 seconds (0.1#10.140)