Gus Yasin Bersihkan Sampah di Kali Senged Rembang

Jum'at, 10 Januari 2020 - 23:15 WIB
Gus Yasin Bersihkan Sampah di Kali Senged Rembang
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat mengambil sampah yang terapung di Kali Senget di Karangmau, Sarang, Rembang, Jumat (10/1/2020). Foto/Dok.Humas Pemprov Jateng
A A A
REMBANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen terlibat langsung dalam kegiatan pungut sampah di Kali Senged yang berada di Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jumat (10/1/2020). Dengan menaiki parahu karet bersama sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang dan warga, Taj Yasin tak canggung memungut sampah plasti dan lainnya yang terapung di kali itu.

"Dulu sungai ini bersih. Kami sering mandi di sini, setelah main bola sore hari terus mandi di sungai. Saya senang waktu itu tidak ada media tetapi orang tua kita langsung mengajarkan kita kebersihan," kata Taj Yasin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (10/1/2020).

Dulu Kali Senged sempat menjadi primadona bagi warga sekitar, termasuk Wakil Gubernur Jateng yang akrab disapa Gus Yasin ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir kondisi Kali Senged mengalami perubahan. Saat ini, kali itu setiap hari terlihat dipenuhi sampah. Parahnya lagi, hampir tiap tahun di daerah itu sering dilanda banjir akibat air sungai meluap hingga ke pemukiman warga.

Menurut Gus Yasin, perubahan wajah Kali Senged itu juga dampak negatif dari pemakaian kantong plastik. Artinya, ketika sampah menumpuk di rumah kemudian dibuang. "Saya berharap nanti kalau ke pasar kembali seperti dulu. Mbah-mbah dan ibu-ibu kita kalau ke pasar bawa tas sendiri, belanja secukupnya, buka tas dan masukkan ke tas sendiri setelah itu bawa pulang," tuturnya.

Dalam kegiatan pungut sampah di Kali Senged yang berlangsung selama sekitar dua jam itu, berhasil mengangkut 982 kilogram sampah dari Kali Senged. Rinciannya, sebanyak 222 kilogram sampah organik dan 760 sampah anorganik.

"Hari ini kami bersama-sama membersihkan sampah. Ada dari warga, santri, LSM, Koramil, PSDA Jateng, DLHK Jateng, BPBD, bahkan dari KKN Undip. Semoga ini tidak berhenti hari ini saja tetapi bisa secara periodik, setiap hari dilakukan di sini," ujarnya.

Gus Yasin mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai. Masyarakat harus mulai menempatkan dan memilah sampah di rumah. Setelah itu akan ada bank sampah yang mengambil yang sudah dipilah tersebut.

"Saya berharap jika sampah bisa dikurangi, kalau normalisasi sudah dilaksanakan bisa menjadi wisata dan bisa menjadi sumber air bersih untuk masyarakat sekitar. Ning aku njaluk, masyarakat harus mulai budaya menempatkan sampah pada tempatnya," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga, Ahmad Kholid mengatakan, kawasan di sekitar Kali Senged, khususnya Desa Karangmangu sudah beberapa kali dilanda banjir akibat luapan air sungai. Luapan terparah sungai yang melalui sekitar delapan desa di Kecamatan Sarang itu sampai selutut orang dewasa atau kurang lebih 40 sentimeter.

Tidak hanya itu, terjangan banjir juga sempat membuat jalan dan jembatan rusak parah. "Tepatnya kapan saya kurang ingat, tapi dulu jalan sama jembatan sampai ada yang roboh. Kalau air yang masuk perkampungan sampai selutut," katanya.

Kholid menambahkan, sampah-sampah yang menumpuk di Kali Senged itu berasal dari sampah rumahan, baik warga di sekitar Desa Karangmangu maupun sampah kiriman dari desa di sekitar hulu-hilir Kali Senged.

"Untuk normalisasi dulu pernah ada dari kabupaten. Terus soal sampah itu dulu juga sudah teratasi. Tetapi karena sudah tidak ada tempat untuk pembuangan akhir Jadi tukang yang ambil sampah purik (ngambek). Akhirnya sampah itu larinya ke sungai dan menjadikan aliran ke muara terhambat," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5930 seconds (0.1#10.140)