Demak Banjir Setinggi 80 Cm, Ibu-Ibu Mengungsi ke Tanggul

DEMAK - Puluhan warga Demak mengungsi ke tanggul akibat rumah-rumah yang mereka tempati terendam banjir. Gelontoran air dari kawasan Grobogan langsung merendam permukiman warga di Demak karena lokasinya lebih rendah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Agus Nugroho mengatakan, banjir diperparah dengan jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Demak. Seketika air masuk ke permukiman khususnya Dusun Gobang, Desa Trimulyo.

"Penyebab banjir yaitu Sungai Tuntang mendapat kiriman air dari daerah Boyolali kemudian turun ke Grobogan. Di Grobogan ini sudah ada lima titik tanggul jebol, kemudian di Demak satu titik jebol hingga merendam beberapa desa," kata Agus, Kamis (9/1/2020).(Baca Juga: Banjir Grobogan Rendam Ribuan Rumah di 8 Kecamatan)



Menurutnya, petugas BPBD langsung bergerak ke lokasi untuk membantu warga. Aparat TNI, polisi, dan relawan juga hadir guna mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Di antara korban banjir, ibu-ibu dan anak-anak menyelamatkan diri ke atas tanggul.

"Sebenarnya kalimat mengungsi di tanggul ini bisa benar bisa tidak. Karena dia meninggalkan beberapa kendaraan di bawah tanggul karena jalannya sudah terendam. Jadi kalau ditaruh di pinggir tanggul itu tidak terendam," katanya.

"Itu yang di tanggul orang laki-laki yang menunggu di situ. Kalau ada ibu-ibu dan menggendong anak di sana perempuan, mereka sekarang sudah dievakuasi mengungsi di Kantor Kecamatan Sayung," katanya.

Terdapat sedikitnya 160 KK yang rumahnya tak bisa ditempati akibat terendam banjir. Gelontoran air masih bertambah besar karena lebar tanggul yang jebol juga kian lebar.

"Tanggul jebol awalnya sedikit sekarang mungkin sudah 7-10 meter. Untuk banjirnya ya sekitar 20-80 sentimeter. Kalau awal banjir itu pelan-pelan naik airnya, kemudian tambah terus (tinggi)," katanya.