Bayi 14 Bulan Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Kota Semarang

Jum'at, 08 Februari 2019 - 18:08 WIB
Bayi 14 Bulan Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Kota Semarang
Personel BPBD Kota Semarang saat membersihkan material tanah longsor yang menimpa rumah milik Sri Sudjianti di Jalan Gajahmungkur Dalam RT 1/RW 9 Gajahmungkur, Jumat (8/2/2019). FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Bayi berumur 14 bulan, Adzelin meninggal dunia tertimbun material tanah longsor yang menimpa rumah warga Jalan Gajahmungkur Dalam RT 1/RW 9 Gajahmungkur, Kota Semarang . Ibu bayi, Desti (22) selamat tapi mengalami luka di bagian kakinya.

Tanah longsor menimpa rumah Sri Sudjianti, Kamis (7/2/2019) malam. "Saat itu, saya sedang nonton televisi. Sedangkan menantu saya Desti sedang menidurkan anaknya Adzelin di kamar. Tiba-tiba tebing di belakang rumah longsor dan menimpa kamar anak dan cucu saya," kata Sri Sudjianti, Jumat (8/2/2019).

Mengetahui kamar anaknya tertimpa tanah longsor, Sri langsung meminta tolong tetangga. Sejumlah tetangga pun berdatangan dan berusaha menolong.

Beberapa waktu kemudian, Desti bisa dievakuasi dari timbunan material tanah longsor dan langsung dibawa ke RSUP Kariadi. Setelah berhasil mengevakuasi Desti, warga melanjutkan menggali tanah yang menimbun Adzelin.

Akhirnya, bayi mungil itu berhasil dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Elizabet. Namun nyawanya tidak tertolong. "Cucu saya meninggal. Ibunya Alhamdulillah selamat. Hanya kakinya yang memar," ucapnya.

Sementara itu, tebing yang berada di belakang rumah korban longsor karena diguyur hujan deras. Kondisi tanahnya gembur sehingga mudah longsor saat tergerus derasnya air hujan.

"Pembersihan material longsor terpaksa dilakukan hari ini karena tidak memungkinkan dilakukan pada malam hari," kata Koordinator Kelurahan Siaga Bencana (KSB) BPBD Kota Semarang Mubin.

Dia mengatakan, proses penanganan tanah longsor yang menerjun sebanyak 50 personel, sempat mengalami kesulitan lantaran kondisi tanah lembek. "Kami sangat hati-hati saat membersihkan material tanah longsor karena ada kemungkinan tanah labil. Sebab kamar sebelah temboknya sudah retak-retak," ujarnya.

Mubin mengimbau kepada warga Gajahmungkur untuk meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan deras. "Secara geografis, wilayah Gajahmungkur rawan longsor. Karena itu, kami warga untuk waspada terutama saat hujan deras," ucapnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0931 seconds (0.1#10.140)