Petinggi BPN Rapat Internal di Solo, Sandi: Kami Gaspol di Jateng

Jum'at, 08 Februari 2019 - 14:44 WIB
Petinggi BPN Rapat Internal di Solo, Sandi: Kami Gaspol di Jateng
Cawapres Sandiaga Uno saat memimpin rapat internal BPN Prabowo-Sandi di Solo, Jumat (8/2/2019). FOTO/SINDOnews/ARY WAHYU WIBOWO
A A A
SOLO - Para petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar rapat internal di Hotel Lor In Solo , Jumat (8/2/2019). Hadir juga dalam kesempatan itu calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Para petinggi BPN Prabowo-Sandi yang hadir antara lain Djoko Santoso, Hanafi Rais, Bibit Waluyo, Rachmawati Soekarnoputri, dan Fuad Bawazier.

"Sentimen positif pada Prabowo-Sandi saya harapkan dapat diteruskan hingga 70 hari ke depan," kata Sandiaga Uno saat memberikan sambutan pengarahan di Solo, Jumat (8/2/2019).

Dirinya sengaja gas pol di Jawa Tengah dan mendapat sambutan baik. Berbagai upaya akan dilakukan untuk menjangkau seluruh masyarakat.

Sementara itu, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said menambahkan, gejala penurunan elektabilitas petahana merupakan kecenderungan yang akan terus berlanjut. Naiknya tingkat pengetahuan politik masyarakat Jateng dinilai mengerek elektabilitas Prabowo-Sandi.

"Peta politik Jawa Tengah insyaAllah makin berubah di Pilpres nanti," kata Sudirman Said di sela-sela Rapat Pleno BPN di Solo.

Sudirman mengungkapkan, sebagai Koordinator Relawan Jateng, dirinya melihat kondisi lapangan sangat kondusif bagi peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi.

"Kaum terdidik makin banyak, orang yang punya akses pada media sosial makin banyak. Demikian juga orang yang melek politik makin banyak. Kemudian di bidang keagamaan ada peningkatan semangat beragama. Hal ini yang menjadi faktor-faktor penting perubahan peta politik Jawa Tengah," kataya.

Lebih lanjut Sudirman memaparkan, beberapa survei memang menjelaskan bahwa makin baik pendidikannya, para pemilih cenderung memilih 02. Demikian juga ada survei yang menyimpulkan semakin relijius orang semakin memilih pasangan Prabowo-Sandi.

"Elemen-elemen di atas semakin besar jumlahnya, karena secara natural memang jumlah rakyat yang semakin sejahtera dan makin cerdas makin banyak," katanya.

Selain itu, dari forum-forum dialog dengan petani, nelayan, juga buruh banyak yang menginginkan perubahan kepemimpinan nasional. Para petani resah dengan harga produk pertanian yang selalu anjlok saat musim panen. Nelayan susah melaut. Dan buruh yang berharap ada perlindungan kerja dan peningkatan kesejahteraan.

"Saya berkeliling Jateng hampir dua tahun ini. Suara-suara yang berharap perubahan itu terdengar di mana-mana," katanya.

Menurutnya, di Pilgub Jateng 2018, peta politik Jateng sudah berubah. Sudirman Said dan pasangannya memperoleh suara di atas 40% di beberapa kabupaten kota, dan menang di atas 50% di empat kabupaten.

"Dengan persiapan yang lebih baik, saya yakin hasil Pilpres di Jateng hasilnya insyaAllah akan jauh lebih baik dari Pilgub tahun 2018. Kita akan songsong perubahan peta politik melalui Pemilu 2019 ini," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8163 seconds (0.1#10.140)