Pecahkan Masalah Pembangunan, Insinyur Harus Sering Diskusi
A
A
A
YOGYAKARTA - Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanyo mengatakan, insinyur memiliki peran penting dalam memecahkan masalah di Indonesia.
Keberadaan insiyur saat dibutuhkan di berbagai bidang, termasuk dalam menghadapi era revluasi industri 4.0 dimana pekerjaan manusia akan digantikan oleh mesin. Hanya saja, karena sering beda pendapat dan bekerja secara individu, peran insinyur belum berkontribusi optimal.
“Itulah yang menjadi kendala dalam menyelesaikan masalah. Termasuk penangganan banjir,” kata Gunawan Budiyanto saat sumpah 18 orang profesi insinyur lulusan UMY dan Kuliah Umum Keinsinyuran di Ruang Sidang AR Fachrudin A Kampus Terpadu UMY, Senin (6/1/2020).
Menurut Gunawan untuk mengoptimalkan peran insiyur dalam pembangunan sekaligus menyamakan persepsi, maka para insinyur harus sering bertemu dalam forum diskusi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Sekretaris Tim Ahli Keinsinyuran Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rudy Purwondho mengatakan permasalan lain peran insinyur untuk memgatasi permasalahan pembangunan di Indonesa yakni jumlahnya masih kurang. Sebab dari 155 ribu kebutuan pertahun baru terpenuhi 80 ribu per tahun.
“Ini menunjukkan SDM insinyur untuk mengatasi berbagai permasalahan di Indonesia masih kurang. Sehingga peluang besar bagi 18 profesi insinyur lulusan UMNY ini dan berharap semakin banyak mahasiswa profesi insinyur di UMY yang menjadi bagian SDM insinyur yang dibutuhkan di Indonesia,” harapnya.
Keberadaan insiyur saat dibutuhkan di berbagai bidang, termasuk dalam menghadapi era revluasi industri 4.0 dimana pekerjaan manusia akan digantikan oleh mesin. Hanya saja, karena sering beda pendapat dan bekerja secara individu, peran insinyur belum berkontribusi optimal.
“Itulah yang menjadi kendala dalam menyelesaikan masalah. Termasuk penangganan banjir,” kata Gunawan Budiyanto saat sumpah 18 orang profesi insinyur lulusan UMY dan Kuliah Umum Keinsinyuran di Ruang Sidang AR Fachrudin A Kampus Terpadu UMY, Senin (6/1/2020).
Menurut Gunawan untuk mengoptimalkan peran insiyur dalam pembangunan sekaligus menyamakan persepsi, maka para insinyur harus sering bertemu dalam forum diskusi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Sekretaris Tim Ahli Keinsinyuran Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rudy Purwondho mengatakan permasalan lain peran insinyur untuk memgatasi permasalahan pembangunan di Indonesa yakni jumlahnya masih kurang. Sebab dari 155 ribu kebutuan pertahun baru terpenuhi 80 ribu per tahun.
“Ini menunjukkan SDM insinyur untuk mengatasi berbagai permasalahan di Indonesia masih kurang. Sehingga peluang besar bagi 18 profesi insinyur lulusan UMNY ini dan berharap semakin banyak mahasiswa profesi insinyur di UMY yang menjadi bagian SDM insinyur yang dibutuhkan di Indonesia,” harapnya.
(nun)