Penggantian Nama Alun-alun Pancasila Salatiga Secara Sepihak Diprotes

Senin, 06 Januari 2020 - 12:39 WIB
Penggantian Nama Alun-alun Pancasila Salatiga Secara Sepihak Diprotes
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Salatiga Eko Niryogo saat beraudiensi dengan Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit terkait perubahan nama Lapangan Pancisila di Kantor DPRD, Senin (6/1/2020). Foto : SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SALATIGA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Salatiga memprotes perubahan nama Alun Alun Pancasila Salatiga menjadi Alun-alun Salatiga yang dilakukan secara sepihak oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Pemuda Pancasila menilai perubahan nama tersebut akan menghilangkan sejarah dan jati diri Kota Salatiga.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Salatiga Eko Niryogo menyatakan, nama Alun Alun Pancasila Salatiga memiliki nilai hirarki dan filosofi bagi Salatiga.

"Alun Alun Pancasila Salatiga sudah menjadi Jati Diri Kota Salatiga. Karena itu, kami minta tulisan Alun Alun Salatiga yang sudah terpasang secepatnya dikembalikan menjadi Alun Alun Pancasila Salatiga," kata Eko Niryogo seusai beruadiensi dengan Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit dan Kepala DLH Prasetyo Ichtiarto terkait hal itu di Kantor DPRD, Senin (6/1/2020).

Selain mempersoalkan penggantian nama Alun Alun Pancasila Salatiga, MPC Pemuda Pancasila juga memprotes pemindahan patung Garuda Pancasila dan tiga patung pahlawan ke Taman Kota Salatiga di Bendosari, Kumpulrejo, Argomulyo yang terkesan sembarangan.

"Lambang negara Garuda Pancasila dan patung pahlawan di letakan begitu saja di komplek taman Bendosari. Yang lebih miris lagi, leher patung Garuda Pancasila diikat dengan tali tambang. Kami sangat menyayangkan kondisi ini," kata Eko.

Menurut dia, penempatan bentuk lambang negara ada aturannya. Sesuai Undang Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, penempatan bentuk lambang negara tidak boleh sembarangan.

"Pemindahan bentuk lambang negara harus di tempatkan di tempat yang layak. Namun yang terjadi, pemindahan patung Garuda Pancasila dari Alun Alun Pancasila Salatiga ke taman Bendosari terkesan seenaknya sendiri. Kami tidak menerima hal ini," ucapnya.

Mananggapi protes tersebut, Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit menyatakan, pihaknya sepakat dengan MPC Pemuda Pancasila Kota Salatiga. Nama Alun Alun Pancasila Salatiga sudah menjadi jati diri yang melambangkan Kota Salatiga sebagai Indonesia mini.

"Saya sepakat, nama Alun Alun Pancasila Salatiga jangan dirubah. Tulisan yang sudah terpasang kami minta dalam tempo secepat-cepatnya diganti menjadi Alun Alun Pancasila Salatiga. Hari ini juga saya akan berkirim ke surat resmi ke DLH terkait penggantian nama itu," tandasnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Salatiga Prasetyo Ichtiarto mengatakan, pihaknya siap memenuhi permintaan MPC Pemuda Pancasila.

"Kami siap mengganti tulisan Alun Alun Salatiga yang sudah terpasang sesuai permintaan. Terkait pemindahan dan penempatan patung Garuda Pancasila dan tiga patung pahlawan di Taman Kota Salatiga itu baru sementara," ucapnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3266 seconds (0.1#10.140)