Jelang Pileg-Pilpres, Sebaran Hoaks Politik Terus Meningkat

Kamis, 07 Februari 2019 - 20:15 WIB
Jelang Pileg-Pilpres, Sebaran Hoaks Politik Terus Meningkat
Diskusi Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jateng (FPWJT) bertema Jebakan Betmen UU ITE di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Kamis (7/2/2019). FOTO / SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Semakin mendekati Pileg dan Pilpres 2019, sebaran hoaks berkonten politik di berbagai media sosial (medsos) semakin meningkat. Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengungkapkan, jumlah sebaran hoaks sepanjang 2018 telah mencapai 997 hoaks atau 83 hoaks per bulan.

“Tren hoaks di medsos paling tinggi menyangkut konten politik,” sebut Ketua Mafindo, Farid Zamroni saat berbicara dalam diskusi Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jateng (FPWJT) bertema “Jebakan Betmen UU ITE” di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Kamis (7/2/2019).

Dia membeberkan, hoaks dengan konten politik tersebut hampir mencapai 27%. Artinya, jumlah tersebut semakin meningkat sejak penetapan pasangan Capres dan Cawapres pada bulan September 2018.

Menurutnya, konten hoaks tak hanya menyasar pada kedua paslon, baik Jokowi-Maruf Amin maupun Prabowo-Sandi, tapi juga menyasar pada penyelenggara pemilu yakni KPU. "Konten hoaks yang lebih banyak didominasi kombinasi narasi dan foto. Kemudoan persebaran hoaks paling besar adalah facebook, whatsapp dan twitter,” bebernya.

Sementara, Kasubdit Cybercrime Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Agung Prabowo menambahkan, terdapat beberapa karakteristik hoaks. Diantaranya, tema sesuai trending topic, sumber tidak jelas dan sejumlah karakter lain."Yang jelas hoaks berdampak pada kecemasan masyarakat, muncul kebencian, penurunan martabat hingga disintegrasi bangsa," tandas Agung Prabowo.

Anggota Pokja Hukum Dewan Pers, Jayanto Arus Adi menambahkan, mengimbau kepada masyarakat tak perlu takut untuk mengadu ke Dewan Pers terkait pemberitaan yang dirasa tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Dewan Pers terbuka menerima aduan terkait pemberitaan media. Jadi masyarakat tak perlu takut,” ujar Jayanto. Dia mengatakan, sejauh ini dewan pers telah melakukan verifikasi terhadap perusahaan media dan uji kompetensi bagi wartawan.(Baca Juga: Mabes Polri Ajak Pesantren Perangi Hoaks dan Ujaran Kebencian(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4672 seconds (0.1#10.140)