Antisipasi Banjir, BBWS : Turunkan Elevasi Air di Rumah Pompa
A
A
A
SEMARANG - Keberadaan rumah pompa dinilai sangat penting karena berfungsi untuk mengantisipasi datangnya air yang terkadang tak bisa diprediksi.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Ruhban Ruzziyatno menerangkan bahwa secara teknis cara mengantisipasi datangnya air tiba - tiba di Kota Semarang adalah dengan menurunkan elevasi atau ketinggian air yang ada di penampungan air rumah pompa.
Seperti di Rumah Pompa Kali Tenggang dan Sringin elevasi diturunkan menjadi minus 0,02 meter dari permukaan normal. “Artinya, meskipun tidak hujan, pompa akan terus dinyalakan hingga elevasi mencapai titik tersebut,” ungkap Ruhban, Jumat (3/1/2020).
"Sekarang ini, kami turunkan elevasinya menjadi -0,02 untuk cadangan sewaktu waktu ada air dadakan. Sehingga, kami masih punya waktu untuk pompa dan diarahkan ke laut," ungkapnya.
Menurutnya, secara umum banjir sudah diantisipasi. Jika ada banjir karena hujan besar harus dipompa “Begitu juga jika banjir karena rob, ada tanggul. Sistemnya seperti itu," ujarnya.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Ruhban Ruzziyatno menerangkan bahwa secara teknis cara mengantisipasi datangnya air tiba - tiba di Kota Semarang adalah dengan menurunkan elevasi atau ketinggian air yang ada di penampungan air rumah pompa.
Seperti di Rumah Pompa Kali Tenggang dan Sringin elevasi diturunkan menjadi minus 0,02 meter dari permukaan normal. “Artinya, meskipun tidak hujan, pompa akan terus dinyalakan hingga elevasi mencapai titik tersebut,” ungkap Ruhban, Jumat (3/1/2020).
"Sekarang ini, kami turunkan elevasinya menjadi -0,02 untuk cadangan sewaktu waktu ada air dadakan. Sehingga, kami masih punya waktu untuk pompa dan diarahkan ke laut," ungkapnya.
Menurutnya, secara umum banjir sudah diantisipasi. Jika ada banjir karena hujan besar harus dipompa “Begitu juga jika banjir karena rob, ada tanggul. Sistemnya seperti itu," ujarnya.
(nun)