Seminggu Sebelum Gugur, Sertu Miftachur Telepon Keluarga dan Teman

Rabu, 01 Januari 2020 - 07:10 WIB
Seminggu Sebelum Gugur, Sertu Miftachur Telepon Keluarga dan Teman
Pemakaman Sertu Anumerta Miftachur Rohmat di TPU Desa Gempoldenok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Selasa (31/12/2019) malam. Foto Dok Pendam IV/Diponegoro
A A A
DEMAK - Ratusan pelayat mengiringi pemakaman Sertu Anumerta Miftachur Rohmat di TPU Desa Gempoldenok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2019), pukul 22.00 WIB.

Proses pemakaman prajurit TNI yang gugur saat bertugas di perbatasan RI-PNG itu dilakukan secara militer. Tampak hadir Dandim 0716/Demak Letkol Arh Mohamad Ufiz

Wakil Komandan Pos Bewan Baru Satgas Yonif 713/ST ini gugur akibat penghadangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (30/12/2019) siang.

Dia merupakan bungsu dari tiga bersaudara anak pasangan Muslikun dan Sugiartun yang tinggal di Dukuh Genatan RT 5 RW 2 Desa Gempoldenok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak.

Seminggu sebelum kejadian, ternyata Sertu Miftachur masih sempat menghubungi keluarga dan teman-teman sekolahnya.

Sugiartun mengungkapkan, sekitar seminggu yang lalu anaknya menghubungi melalui telepon sekitar setengah jam dan bilang kalau dirinya kangen.

"Nek setengah jam-an enten telepon kulo (kurang lebih setengah jam menelepon saya)," ungkap Sugiartun.(Baca Juga: enazah Korban Penembakan Separatis Dimakamkan di Demak
Senada dengan sang ibu, kakak tertua Zulifatul Umayah juga mendapat telepon dari sang adik yang sedang melaksanakan tugas negara di Papua..

"Adik kedua saya teleponnya lama. Telepon ke nomor saya sendiri, di nomer ibu sendiri.Saya kan tinggal tidak dengan ibu. Tadi teman-temannya yang ke sini juga bilang ditelpon adik saya pada hari yang sama," ungkap Zulifatul.

Kepergian Almarhum Miftachur Rohmat menghadap Sang Khalik menjadi duka yang sangat mendalam. Hal tersebut karena Almarhum sampai saat ini masih lajang, sementara kakak-kakaknya sudah menikah dan dikaruniai anak.

Begitu mendengar kabar anaknya gugur di medan tugas, Sugiartun langsung lemas. Kabar itu disampaikan kakak ipar korban dan anggota Koramil Dempet yang datang langsung ke rumah pada Senin siang.

"Sekitar waktu Dhuhuran kami diberitahu, waktu ayahnya pulang dari sawah," papar Sugiartun menyeka air mata.

Diceritakan ipar korban, Miftahul Huda (38), keluarga menerima kabar mengejutkan itu sekira pukul 12.00 WIB, Senin siang. Dia kemudian konfirmasi ke Kodam Jayapura sekira pukul 14.00 WIB. Dari situ, huda mendapat penjelasan kalau adiknya dihadang KKB dan terkena tembak di bagian dada saat mengambil logistik.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0653 seconds (0.1#10.140)