Setahun, 30 Warga Gunungkidul Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kasus bunuh diri masih menjadi catatan besar sepanjang 2019 di Kabupaten Gunungkidul. Sedikitnya 30 warga yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Wakil Kepala Polres Gunungkidul Kompol Joko Hamintoyo menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun selama 2019, kasus bunuh diri naik dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018, gantung diri terjadi sebanyak 27 kasus. "Dan tahun ini meningkat menjadi 30 kasus," katanya kepada wartawan, Selasa (31/12/2019).
Dijelaskan, kasus gantung diri tahun ini terjadi di 13 kecamatan. Sisanya lima kecamatan tidak ada kejadian gantung diri. "Lima kecamatan yang tidak ada kasus gantung diri di antaranya Purwosari, Saptosari, Paliyan, Rongkop, dan Ponjong," katanya.
Berdasarkan kecamatan, Tanjungsari berada di posisi teratas jumlah warga yang gantung diri. Di kecamatan ini tercatat 5 orang yang mengakhiri hidup di tali gantungan. "Untuk motifnya sendiri cukup beragam, mulai dari depresi sakit menahun, terlilit utang dan permasalahan keluarga," katanya.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya menginstruksikan jajarannya akan melanjutkan melakukan giat sambang warga, terutama warga dengan risiko bunuh diri tinggi.
Wakil Kepala Polres Gunungkidul Kompol Joko Hamintoyo menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun selama 2019, kasus bunuh diri naik dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018, gantung diri terjadi sebanyak 27 kasus. "Dan tahun ini meningkat menjadi 30 kasus," katanya kepada wartawan, Selasa (31/12/2019).
Dijelaskan, kasus gantung diri tahun ini terjadi di 13 kecamatan. Sisanya lima kecamatan tidak ada kejadian gantung diri. "Lima kecamatan yang tidak ada kasus gantung diri di antaranya Purwosari, Saptosari, Paliyan, Rongkop, dan Ponjong," katanya.
Berdasarkan kecamatan, Tanjungsari berada di posisi teratas jumlah warga yang gantung diri. Di kecamatan ini tercatat 5 orang yang mengakhiri hidup di tali gantungan. "Untuk motifnya sendiri cukup beragam, mulai dari depresi sakit menahun, terlilit utang dan permasalahan keluarga," katanya.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya menginstruksikan jajarannya akan melanjutkan melakukan giat sambang warga, terutama warga dengan risiko bunuh diri tinggi.
(amm)