Setelah Deklarasi Jokowi, Ponpes di Tasikmalaya Beralih ke Prabowo

Rabu, 06 Februari 2019 - 13:41 WIB
Setelah Deklarasi Jokowi, Ponpes di Tasikmalaya Beralih ke Prabowo
Gerbang Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya dipasangi spanduk Prabowo-Sandi beberapa menit setelah deklarasi Ulama Se-Kota Tasikmalaya mendukung Jokowi-Maruf bubar. FOTO/SINDOnews/Jani Noor
A A A
TASIKMALAYA - Deklarasi mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah hal yang lumrah dalam beberapa bulan terakhir menjelang Pilpres 2019 . Namun apa yang terjadi di Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh, Kota Tasikmalaya menyita perhatian publik lantaran adanya perubahan dukungan paska deklarasi.

Di pesantren ini, Selasa (5/2/2019), dilakukan Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya yang dipimpin Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum dan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman untuk mendukung Jokowi-Maruf Amin . Bahkan pembacaan doa pun dilakukan Pengurus Pesantren Sulalatul Huda yakni KH Aminudin Bustomi yang juga Menantu dari Pendiri Pesantren, Almarhum KH Didi Abdul Majid, Ulama terkenal di Kota Tasikmalaya.

Adalah salah satu putra Pendiri Pesantren, Silmi Abdussalam yang menyatakan deklarasi tersebut tidak sesuai rencana. Semula sosialisasi ekonomi syariah tapi praktiknya menjadi deklarasi dukungan. (Baca Juga: Teriakan Prabowo Warnai Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya Dukung Jokowi-Maruf)

"Ya kami keberatan kalau acaranya begini. Kami sebagai keluarga sangat keberatan karena kami mendukung Prabowo-Sandi bukan Jokowi-Maruf," ujarnya, Selasa (5/2/2019) malam.

Menurut Silmi, setelah deklrasi juga langsung dipasang spanduk Prabowo-Sandi digerbang Pesantren, termasuk di dalam pesantren. Hal ini, tuturnya, sebagai penegasan bahwa Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh tidak ke Jokowi-Maruf.

"Kalau soal insiden yang teriak-teriak Prabowo dan menurunkan spanduk karena kami merasa terjebak. Pasalnya spanduk awal tentang sosialisasi ekonomi syariah tapi mendadak ditutup dengan spanduk dukingan serta pihak keluarga tidak tahu ada deklarasi Jokowi-Maruf," ucapnya.

Maka, kata Silmi, sangat wajar kalau keluarga bereaksi karena merasa dibohongi. "Disusunan acara juga tak ada itu deklrasi, yang ada sosialisasi ekonomi syariah," sebutnya.

Deklarasi Ulama se-Kota Tasikmalaya itu sempat menghebohkan publik. Pasalnya selain viral di media sosial, juga video teriakan Prabowo serta penurunan spanduk deklarasi langsung menyebar di Tasikmalaya.

Sementara Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum maupun Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman memilih bungkam ketika ditanya insiden tersebut.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7178 seconds (0.1#10.140)