KA Bandara Adi Soemarmo Beroperasi, Kemacetan Palang Joglo Solo Parah

Selasa, 31 Desember 2019 - 17:10 WIB
KA Bandara Adi Soemarmo Beroperasi, Kemacetan Palang Joglo Solo Parah
Suasana lalu lintas di perlintasan sebidang Palang Joglo, Kadipiro, Solo yang sering macet saat KA melintas. Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Tingkat kemacetan di Palang Joglo, Kadipro, Solo diprediksi semakin parah pasca-beroperasinya Kereta Api (KA) Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Balapan Solo. Pengemudi angkutan berat diimbau menghindari perlintasan tersebut dan menggunakan jalan tol agar tidak terjebak kemacetan yang panjang dan lama.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Hari Prihatno mengatakan, KA bandara rencananya terdapat 60 trip atau jadwal perjalanan dengan jeda waktu 37 menit. Belum lagi KA jurusan Solo-Semarang yang melintas. Sehingga pergerakan kendaraan yang melintas di Palang Joglo menjadi terhambat. "Laju kendaraan yang menyeberang dalam satu menit hanya 2-3 kendaraan besar karena manuvernya terhambat," kata Hari Prihatno, Selasa (31/12/2019).

Selain itu, potensi crossing kendaraan sangat tinggi karena di perlintasan sebidang Palang Joglo merupakan simpang tujuh. Sehingga potensi kendaraan terjebak di atas rel cukup tinggi.

Untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di perlintasan sebidang Joglo, diakui Hari tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemkot Solo. Namun harus melibatkan berbagai instansi terkait di Pemprov Jawa Tengah dan pemerintah pusat.

Wacana overpass atau flyover di perlintasan, bisa saja dilakukan tapi hanya untuk kendaraan kecil. Sedangkan kendaraan angkutan berat dengan tonase besar sangat kesulitan jika harus naik flyover atau overpass. Sehingga salah satu solusinya adalah kendaraan berat diimbau melewati jalan tol. Namun yang menjadi persoalan adalah melewati tol harus membayar.

Sebelum masuk Solo, kendaraan berat diharapkan bisa melewati Tol Ngasem atau Tol Klodran. Jika kendaraan berat tetap melewati palang Joglo, maka antrean kepadatannya bisa mencapai jalan di dekat kediaman pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Selain mengurangi kepadatan, kendaraan berat diimbau melewati jalan tol karena dapat lebih irit bahan bakar minyak (BBM) dan sparepart. Jika melewati Palang Joglo, sopir sering injak rem dan kopling karena kemacetannya tinggi.

Solusi lainnya adalah dibuatkan jalan ringroad timur selatan, sehingga kendaraan berat tidak perlu masuk Kota Solo. Kecuali angkutan berat yang akan bongkar muat di Solo.

Palang Joglo saat ini merupakan jalur yang sangat krusial. Sebab semua angkutan berat Trans Jawa dari Semarang–Yogyakarta-Surabaya ketika melintasi Solo harus melewati Palang Joglo.

Imbauan agar kendaraan berat menghindari Palang Joglo memang perlu sosialisasi. Sejauh ini, tingkat kemacetan di Palang Joglo terus dipantau. Sebab di awal beroperasinya KA Bandara Adi Soemarmo, 60 jadwal perjalanan belum sepenuhnya diberlakukan. "Yang kami khawatirkan setelah 60 trip ini benar-benar sudah beroperasi," urainya. Padahal saat ini, tingkat kemacetan di Palang Joglo dinilai juga sudah luar biasa.

Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengakui, dalam pengoperasian KA Bandara, terdapat satu perlintasan yang harus benar-benar diawasi, yakni perlintasan sebidang di kawasan Joglo, Kadipiro, Solo. "Frekuensinya kami sesuaikan jangan sampai malah mengganggu," kata Edi Sukmoro.

Jika perjalanannya langsung menuju Yogyakarta, maka frekuensi akan berkurang. Artinya, jarak antarkereta bisa menambah waktunya. Tetapi kepastian kereta tersedia sudah bisa terpampang, sehingga calon penumpang yang mau naik kereta sudah tahu jadwalnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2017 seconds (0.1#10.140)