Menikmati Indahnya Perut Bumi di Gunungkidul

Selasa, 31 Desember 2019 - 12:47 WIB
Menikmati Indahnya Perut Bumi di Gunungkidul
Wisatawan dengan menaiki pelampung menikmati pesona Wisata Cave Tubing Kalisuci, Gunungkidul, kemarin. (KORAN SINDO/Suharjono)
A A A
GUNUNGKIDUL - Menikmati keindahan alam Gunungkidul seakan tidak ada habisnya, mulai dari pantai hingga panorama pegunungan ada di wilayah ini. Sungai bawah tanah di kabupaten terluas di DIY ini juga sangat layak untuk dinikmati.

Tidak mengherankan jika Kabupaten Gunungkidul ini menahbiskan diri menjadi daerah tujuan wisata utama dan terkemuka. Keindahan perut bumi di kabupaten berjuluk Bumi Handayani ini benar-benar menyajikan pengalaman besar dan luar biasa. Sebuah pemandangan aliran sungai di dalam gua yang membutuhkan adrenalin untuk menikmatinya.

Salah satunya adalah wisata alam susur sungai atau cave tubing Kalisuci di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. Di objek wisata yang dikelola masyarakat ini, pengunjung akan menikmati stalagtit di kedalaman 150 meter dari permukaan tanah.

Untuk bisa menikmati cave tubing di Kalisuci, para wisatawan akan dilengkapi dengan peralatan standar keselamatan susur gua. Setelah mengenakan pakaian pelampung serta helm keselamatan, barulah wisatawan akan diajak pemandu wisata untuk menyusuri aliran sungai yang juga tembus di Gua Jomblang atau Luweng Grubug tersebut.

Yanto, salah satu pengelola cave tubing Kalisuci mengungkapkan, panjang lintasan Kalisuci hampir 1 km. Untuk menikmati petualangan, wisatawan akan menghabiskan waktu sekitar 2 jam. “Dengan standar pemandu susur gua yang bersertifikat, kita siap mengajak wisatawan melihat stalagtit menggunakan ban,” ujarnya, kemarin.

Benar saja, jeram di dalam gua menjadi tantangan tersendiri setelah sebelumnya air begitu tenang yang menghantarkan wisatawan untuk menikmati stalagtit indah dan terjaga keasriannya. Gua Kalisuci merupakan rangkaian tiga gua masing-masing Gua Kali, Gua Gelatik, dan Gua Gelung. Semua bisa dinikmati dengan perbedaan keindahan masing-masing.

Untuk lebih atraktif, wisatawan pun bisa langsung terjun dari sisi mulut gua untuk memulai petualangan di sungai tersebut. Setelah itu, wisatawan baru masuk ke alat cave tubing seperti pelampung dari ban dalam mobil yang digunakan untuk perahu masuk ke mulut gua hingga berakhirnya petualangan.

Setelah sekitar 1 jam menyusuri Gua Kalisuci, wisatawan akan kembali menemui sinar matahari saat menemui sebuah gua vertikal atau disebut luweng. Di pintu keluar gua ini terdapat sebuah batu besar yang disebut watu gajah. Luweng merupakan zona terang. Tak lama kemudian wisatawan akan memasuki gua kedua, yakni gua gelatik. Gua ini memiliki jarak yang hampir sama dengan gua pertama. Namun demikian, lebih gelap dibanding gua pertama yang juga memiliki beberapa jeram yang cukup memacu adrenalin wisatawan.

Pada akhirnya petualangan pun akan berakhir dengan memasuki Gua Gelung. Gua ini memiliki jarak lebih pendek dibanding kedua gua sebelumnya. “Jadi memang ini berbeda dengan cave tubing lainnya, karena begitu masuk, kita disuguhi arung jeram. Kemudian ada cahaya yang cukup terang dan kembali masuk zona gelap dengan arung jeram menantang,” ujarnya.

Yusuf Maulana, salah satu wisatawan asal Jakarta, mengaku takjub dengan keindahan alam di aliran sungai bawah tanah Kalisuci. “Kita bisa puas di dalam air menikmati keindahan gua-gua yang ada,” tuturnya. (Suharjono)
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1038 seconds (0.1#10.140)