Petani Banjarnegara Tewas Ditembak Lantaran Dikira Babi Hutan

Senin, 30 Desember 2019 - 20:24 WIB
Petani Banjarnegara Tewas Ditembak Lantaran Dikira Babi Hutan
Dua tersangka penembak petani Banjarnegara ditunjukkan oleh polisi, Senin (30/12/2019). FOTO/iNews/ELIS NOVIT
A A A
BANJARNEGARA - Seorang petani tewas tertembak kepalanya tertembus peluru saat mencari rumput di Area Kebun Kapulaga, Kecamatan Karang Kobar, Banjarnegara. Korban atas nama Triyanto (51) itu ditembak oleh pemburu lantaran dikira babi hutan yang masuk area pertanian.

Kapolres Banjarnegara AKBP Aris Yudha Legawa mengatakan, dalam kasus ini polisi mengamankan dua pemburu masing masing As (45) dan Ak (32) warga Salatiga. Bersama dua tersangka diamankan dua pucuk senjata api dan peluru untuk berburu.

Menurut Kapolres, korban yang awalnya sedang mencari rumput untuk pakan ternak di semak semak, dikira babi hutan yang tengah masuk ke area lahan pertanian oleh kedua pemburu tersebut. Tanpa pikir panjang korban yang berada di semak semak langsung ditembak dan peluru mengenai kepala.

"Jadi korban ini dikira babi hutan karena dilihat dari kejauhan ada semak semak bergoyang, tanpa pikir panjang dua pemburu tersebut langsung menembaknya hingga mengenai kepala korban tembus dan tewas," jelas Aris.

Setelah mengetahui yang tertembak manusia, kata Kapolres, kedua pelaku sempat melakukan rekayasa dengan menggeser korban sejauh 7 meter dari lokasi, dan menempatkannya seolah jatuh dan terbentur bebatuan. Namun dengan adanya bukti luka dan temuan proyektil polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus ini .

"Mengetahui yang ditembak ternyata manusia, pelaku sempat melakukan rekayasa dengan seolah korban terjatuh, tapi barang bukti menjadi petunjuk," kata Kapolres Banjarnegara.

Polisi kini tengah mendalami kasus ini dan mengusut kepemilikan senjata api yang digunakan untuk melakukan aksi penembakan.

Berdasarkan pengakuan pelaku As, saat akhir tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk berburu karena permintaan akan babi hutan banyak di pasaran.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4093 seconds (0.1#10.140)