Ribuan Ulat Jati Muncul di Sukoharjo Bagian Selatan

Minggu, 29 Desember 2019 - 19:27 WIB
Ribuan Ulat Jati Muncul di Sukoharjo Bagian Selatan
Ulat pohon jati yang muncul di wilayah Sukoharjo bagian selatan. Foto: IST
A A A
SUKOHARJO - Keberadaan ribuan ulat pohon jati muncul di wilayah Sukoharjo bagian selatan. Ulat banyak menggantung di pohon pinggir jalan, atau menempel di dinding rumah warga.

Muncul ribuan ulat jati tak lepas dari banyaknya pohon jati yang tumbuh subur di Sukoharjo bagian selatan, seperti Kecamatan Bulu, Kecamatan Weru, dan Kecamatan Tawangsari. Ulat berwarna hitam itu, memakan daun pohon jati hingga berlubang. “Musim ulat pohon jati mulai merebak sejak seminggu terakhir,” kata Eni Anggraini, salah satu warga Desa Gunung Lor, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Minggu (29/12/2019).

Ulat jati juga menempel di dinding rumah warga karena di pekarangan banyak tumbuh pohon jati. Ketika melintas di jalan, pengguna jalan menggunakan tongkat untuk menyingkirkan ulat karena bergelantungan. Ulat jati setiap tahun muncul namun kali ini jumlahnya dinilai lebih banyak. Ulat tidak membuat gatal, namun hanya geli.
Ribuan Ulat Jati Muncul di Sukoharjo Bagian Selatan

Ulat jati tidak berbahaya sehingga tidak perlu dibasmi.

Keberadaannya terkadang mengganggu ketika menempel di baju. Ulat muncul setelah musim hujan tiba dan daun jati mulai tumbuh. Diperkirakan, kemunculan ulat jati berlangsung satu bulan ke depan. Ulat pohon jati akan bergelantungan ketika bermetamorfosis menjadi kepompong, dan kupu kupu. Fenomena seperti ini sudah biasa dijumpai warga setiap tahun.

Ketika mulai berubah menjadi kepompong, banyak orang luar daerah datang. Mereka sengaja datang untuk mencari kepompong ulat jati. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, keberadaan ulat pohon jati tidak berbahaya. Setiap tahun rata rata selalu muncul bersamaan dengan pohon jati yang menghijau. Ulat pohon jati muncul merata di wilayah Sukoharjo bagian selatan.

Seperti Kecamatan Bulu, Weru dan Tawangsari. Serta beberapa daerah di Kecamatan Nguter, Bendosari dan Polokarto. “Daerah di selatan Sukoharjo sampai Gunungkidul merupakan panel kepompong,” terang Sri Maryanto. Dia menegaskan ulat pohon jati tidak berbahaya, maka tidak perlu di basmi.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1155 seconds (0.1#10.140)