Sawah Kebanjiran, Petani Bawang Mengeluh ke Prabowo-Sandi

Selasa, 05 Februari 2019 - 17:52 WIB
Sawah Kebanjiran, Petani Bawang Mengeluh ke Prabowo-Sandi
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said berdialog dengan para petani bawabg di Desa Krasak, Brebes, Selasa (5/2/2019). FOTO/IST
A A A
BREBES - Ratusan petani bawang di Desa Krasak, Brebes, Jawa Tengah menyampaikan keresahan mereka kepada Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said. Mereka resah akan rendahnya harga bawang di tingkat petani.

"Kok bisa menjelang panen besar-besaran bawang merah, pasar malah dibanjiri bawang dari luar daerah. Produksi banjir ya tentu saja harga hancur. Yang rugi petani di Brebes ini," keluh Wiyono dalam dialog dengan Sudirman Said di Desa Krasak, Brebes, Selasa (5/2/2019).

Kepada Sudirman, Wiyono meminta agar jika Prabowo-Sandi menang Pilpres 2019, persoalan yang terus berulang dan merugikan petani bawang ini dihentikan. Dia berharap pemerintah turun tangan menolong memperbaiki nasib petani.

Sementara Taningsih, seorang Ibu yang juga keluarga petani mengeluhkan soal banjir yang menggenangi areal persawahannya setelah adanya jalan tol. Padahal sebelumnya areal sawahnya tidak pernah tergenang air.

“Dulu air mengalir dengan lancar, setelah ada tol sawah kami terendam karena sebagian saluran air terhambat oleh jalan tol. Akibat banjir, panen gagal. Tahun lalu padi sudah hampir panen kena banjir,” urai Taningsih.

Menanggapi keluhan petani tersebut, Sudirman menyatakan, mendapat amanah dari rakyat Prabowo-Sandi akan memuliakan petani. Memperhatikan kebutuhan petani mulai dari bibit, pupuk, hingga menjaga harga paska panen. "Sehingga di musim panen harga hasil pertanian terjaga dan tidak merugikan petani," terang Sudirman.

Sementara menanggapi soal banjir akibat tol, Sudirman menyatakan seharusnya setiap proyek besar harus didahului dengan analisis dampak lingkungan yang ketat.

"Harus ada kajian memadai dampak makro dari pembangunan jalan tol. Bagaimana dampaknya terhadap pertanian rakyat.
Jangan sampai tol merugikan petani dan malah menjadi sarana masuknya produk-produk asing yang akan menyisihkan hasil produksi petani kita,” jelas Sudirman.

Dari dialog dengan para petani itu Sudirman berkesimpulan, petani cukup memahami persoalan ekonomi makro. Sehingga dia tidak sepakat jika ada yang memandang rendah pemahaman ekonomi petani.

"Kita tidak boleh memandang rendah pemahaman makro mereka terhadap pembangunan yang dilakukan pemerintah. Mereka ternyata cukup paham,” pungkasnya. ( Baca Juga: Sudirman Said Sindir Pemimpin Partai yang Suka Mengancam Kader(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8105 seconds (0.1#10.140)