Pemkot Deklarasikan #Semarang Wegah Nyampah

Sabtu, 28 Desember 2019 - 06:30 WIB
Pemkot Deklarasikan #Semarang Wegah Nyampah
Sekda Kota Semarang Iswar Aminudin, Forkopimda dan OPD mengangkat tumbler sebagai pengganti air kemasan sebagai wujud komitmen bersama mengurangi sampah plastik di Kota Semarang. FOTO/Dok Humas Pemkot Semarang
A A A
SEMARANG - Bumi Butuh Tresnomu menjadi tagline pada deklarasi #semarangwegahnyampah yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di halaman Balai Kota Semarang, Jumat (27/12/2019). Deklarasi Semarang Wegah Nyampah merupakan bentuk gerakan Pemkot Semarang guna mendorong dan mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dan melakukan upaya pengurangan sampah serta menolak penggunaan plastik sekali pakai.

Dalam acara tersebut, diikuti sekitar 2.350 orang yang terdiri dari ASN & non-ASN di lingkungan gedung Balai Kota dan Gedung Pandanaran, sponsor, pemilik store, pimpinan swalayan, pemilik kantin.

Apel deklarasi dipimpin oleh Sekretaris Daerah, Iswar Aminuddin yang mewakili Wali kota Semarang Hendrar Prihadi. Dalam sambutannya, Iswar bertekad untuk menjadikan momen tersebut sebagai resolusi memulai 2020. "Dengan Deklarasi #Semarang Wegah Nyampah sebagai penutup apel Jumat di tahun 2019 ini, saya mengajak semua peserta apel untuk memulai tahun 2020 dengan beberapa resolusi," ujar Iswar.

Dalam deklarasi tersebut juga dibagikan tumbler kepada jajaran karyawan Pemerintah Kota Semarang, kantong belanja kain kepada swalayan dan minimarket, serta stiker bertuliskan "Toko ini tidak menyediakan Plastik". "Dengan pembagian tumbler artinya tidak ada lagi botol minum plastik atau pun gelas plastik sekali pakai dalam agenda Pemerintah Kota Semarang mulai tahun 2020," katanya.

Sementara pembagian kantong belanja kepada para pelaku usaha, baik perwakilan pedagang kantin dan koperasi di lingkungan Balai Kota, asosiasi pedagang, retailer, resto, toko dan swalayan adalah untuk mengurangi pemberian kemasan plastik dan styrofoam pada barang belanjaan pelanggan.

Yang berbeda dari kegiatan apel ini adalah adanya bola sampah besar berukuran 2 meter di tengah-tengah halaman Balai Kota. Di mana menjadi puncak acara apel tersebut adalah Sekretaris Daerah Kota Semarang bersama-sama dengan jajaran Forkopimda dan juga peserta apel menarik selubung sampah hingga selubung sampah yang menyelimuti bola terbuka dan terlihat Bola Dunia yang bersih hijau.

Usai membuka selubung, para peserta deklarasi bersama-sama mengangkat tumbler yang telah dibagikan kepada seluruh peserta apel di awal acara.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Semarang, Wing Wiyarso, sebagai leading sektor kampanye Semarang Wegah Nyampah menyatakan, prosesi bola sampah yang kemudian dibuka selubungnya hingga menjadi bumi yang bersih merupakan simbol kampanye bahwa Pemerintah Kota Semarang bertekad mengurangi sampah agar tercipta bumi yang bersih dan hijau.

Menariknya, zero budgetting alias tidak menggunakan anggaran APBD. Keberhasilan acara tidak lepas dari dukungan para pendukung acara. Untuk itu, Wali Kota Semarang menyatakan terima kasih kepada para sponsor acara. "Atas nama Pemerintah Kota Semarang saya menyampaikan terima kasih kepada para sponsor dari pihak swasta, BUMN, BUMD, pelaku usaha yang telah berkontribusi untuk menyediakan tumbler, kantong belanja dan stiker bagi terselenggaraya #SemarangWegahNyampah," katanya.

Seluruh tumbler, stiker dan tas yang dibagikan kepada peserta apel merupakan sumbangan pendukung acara antara lain Tower Bersama, Jaya Metro, BSB, Java Tugu Prima Abadi, Indomaret, Tribun Jateng, Telkomsel,Pertamina, Sidomuncul, Indofood, Bank Jateng, BRT, PDAM, Detik.com, BPR Bank Pasar, Bank Mandiri, Radar, Marimas, Gopay Jakarta, Hotel Arkenso, Superindo, Unilever, SMI, PT. KAI, Graha Padma, Putra Wahid, dan Batik Eka.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2431 seconds (0.1#10.140)