Banyumas Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Campuran Aspal Hotmix

Jum'at, 27 Desember 2019 - 16:56 WIB
Banyumas Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Campuran Aspal Hotmix
Penggunaan aspal hotmix campur plastik secara resmi diluncurkan perdana oleh Bupati Banyumas Achmad Husein, Jumat (27/12/2019). FOTO/iNews/SALADIN AYYUBI
A A A
BANYUMAS - Kabupaten Banyumas melakukan terobosan untuk mengurangi sampah plastik di wilayahnya. Sampah plastik dimanfaatkan sebagai campuran bahan aspal dan mulai diterapkan di ruas jalan Kedungwuluh Lor Panusupan.

Penggunaan aspal hotmix campur plastik secara resmi diluncurkan perdana oleh Bupati Banyumas Achmad Husein, Jumat (27/12/2019). Menurut Bupati, pada 2020 Pemkab Banyumas menyiapkan dana, alat, dan sistemnya untuk pemanfaatan sampah plastik ini. Sehingga pada April atau Mei 2020 tidak ada lagi sampah plastik yang dibuang ke TPA.

"Bilamana perlu saya akan memaksa, pada tahun 2020 semua jalan yang menggunakan dana APBD Banyumas, mau tidak mau harus menggunakan aspal hotmix (campur plastik). Apabila tidak menggunakan hotmix lebih baik ditunda dulu proyeknya," kata Bupati. Menurutnya, pemaksaan perlu dilakukan karena jika ada tolerasi, maka program tidak akan jalan.

Bupati juga meminta komitmen dari pengusaha Asphalt Mixing Plant (AMP) untuk terus menggunakan sampah plastik sebagai campuran. Saat ini sampah plastik di Kabupaten Banyumas mencapai 95 ton per tahun.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Irawadi mengatakan, sampah plastik yang digunakan untuk campuran aspal hotmix harus memenuhi spesifikasi tertentu. Cacahan limbah plastik yang akan digunakan harus kering, bersih dan terbebas dari bahan organik dengan ukuran maksimal 9,5 mm.

"Pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan tambahan pada campuran beraspal panas adalah sebagai salah satu solusi bagi permasalahan limbah plastik yang merupakan wujud dari kepedulian terhadap lingkungan," ujarnya.

Menurutnya, bahan aspal 1 ton yang dicampur dengan sampah plastik sekitar 6% atau 2,51 kg secara teknis bisa meningkatkan ketahanan hingga 40% terhadap deformasi dan retak.

Dalam uji coba, sampah plastik berasal KSM Sampah di Purwokerto Banyumas. Limbah plastik yang digunakan dibatasi jenis kantong kresek (LDPE/Low Density PolyEthylene) yang telah melalui proses pencucian dan pencacahan. Pada uji coba, dari 300 kg sampah plastik, yang sesuai spesifikasi baru 75 kg. Hal ini tentu menjadi pembelajaran semua agar sampah plastik yang digunakan sesuai dengan spesifikasi.

"Pada tahun 2020 DPU akan melaksanakan pembangunan jalan sepanjang 103 km x 4 meter dengan dana kurang lebih Rp4 miliar dan diperkirakan menggunakan sampah plastik sebanyak 95 ton sampah plastik," kata Irawadi.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7380 seconds (0.1#10.140)