Israel Akui Kesalahan dalam Serangan di Gaza yang Tewaskan 5 Anak

Rabu, 25 Desember 2019 - 12:30 WIB
Israel Akui Kesalahan dalam Serangan di Gaza yang Tewaskan 5 Anak
Misil pencegat dari sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel saat mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza, Palestina. Foto/REUTERS
A A A
GAZA - Tentara Israel mengakui salah terkait serangan udara di Gaza pada 14 November 2019. Serangan yang diklaim mengincar komandan Jihad Islam Palestina itu menewaskan sembilan orang sekeluarga, termasuk lima anak.

Serangan saat itu diklaim menargetkan rumah Rasmi Abu Malhous, yang oleh tentara Zionis digambarkan sebagai komandan Jihad Islam Palestina, kelompok gerilyawan di Gaza yang membuat militer Zionis melancarkan operasi militer selama tiga hari.

Malhous dan delapan anggota keluarganya terbunuh oleh serangan itu, termasuk lima anak.

Sebuah pernyataan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa informasi intelijen yang dikumpulkan sebelum serangan itu mengindikasikan bahwa kediaman tersebut ditetapkan sebagai kompleks militer organisasi teror Jihad Islam.

"Tentara telah memperkirakan bahwa warga sipil tidak akan dirugikan sebagai akibat dari serangan di situs tersebut, yang diyakini tidak dapat diakses oleh anggota masyarakat," kata IDF.

"Penyelidikan militer kemudian menemukan bahwa meskipun aktivitas militer dilakukan di markas, itu bukan kompleks tertutup, dan pada kenyataannya warga sipil hadir di sana," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip Al Arabiya, Rabu (25/12/2019).

Tentara Israel menyatakan akan belajar dari kesalahan untuk mengurangi terulangnya kejadian serupa.

Kendati demikian, IDF mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan upaya besar untuk meminimalkan kerusakan terhadap non-milisi.

Laporan IDF juga menyalahkan kelompok Jihad Islam Palestina karena mengeksploitasi dan membahayakan non-kombatan. "Dengan menempatkan aset militernya di jantung populasi sipil dan dengan sengaja bertindak dari dalam wilayah sipil yang padat penduduk," imbuh pernyataan IDF.

Gejolak tiga hari dimulai ketika Israel membunuh seorang pejabat senior Jihad Islam Palestina di Gaza pada 12 November. Kelompok itu, yang bersekutu erat dengan penguasa Hamas di Gaza, merespons dengan menembakkan lebih dari 450 roket ke Israel.

Selama konfrontasi, pasukan Israel menyerang puluhan target di Jalur Gaza. Para pejabat Palestina mengatakan 35 warga Palestina di Gaza terbunuh dan lebih dari 100 lainnya terluka. Sedangkan di pihak Israel tidak ada korban jiwa.

Dalam laporan hari Selasa, tentara Israel mengatakan operasi pada November telah sukses. "Sukses memberikan pukulan pada Jihad Islam dan melayani untuk meningkatkan keamanan warga sipil Israel dan membantu mencegah kampanye militer yang lebih luas," papar militer Zionis.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3308 seconds (0.1#10.140)