Peringatan Hari Ibu di Kodam, Perwira Wanita Jadi Komandan Upacara

Senin, 23 Desember 2019 - 13:56 WIB
Peringatan Hari Ibu di Kodam, Perwira Wanita Jadi Komandan Upacara
Upacara yang dipimpin Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi itu dikomandani oleh Waka Ajendam IV/Dip Letkol Caj (K) Panca Wimbaryanti. Foto Dok Pendam IV/Diponegoro
A A A
SEMARANG - Segenap prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro dengan penuh hikmat mengikuti rangkaian upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91 Tahun 2019 di Lapangan Makodam IV/Diponegoro, Semarang, Senin (23/12/2019).

Upacara yang dipimpin Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi itu dikomandani oleh Waka Ajendam IV/Dip Letkol Caj (K) Panca Wimbaryanti, dan dihadiri Kasdam IV/Dip Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa,, Irdam, para Staf Ahli, Asisten serta Kabalakdam IV/Diponegoro.

Dalam sejarah singkat disebutkan bahwa Peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember bukan saja untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati melalui amanatnya yang di bacakan Pangdam IV mengatakan, hakikat PHI adalah untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang dituntut untuk sadar dan aktif meraih akses dan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan”, ungkapnya.

Oleh karenanya, PHI merupakan momentum penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan, dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak sekaligus agen perubahan (agent of change).

Lebih lanjut dijelaskan, PHI ke - 91 Tahun 2019 adalah titik awal gerakan “percepatan” pemberdayaan perempuan di berbagai bidang pembangunan dan memberikan perlindungan bagi perempuan untuk mewujudkan arahan Presiden, sehingga tema utama yang diangkat dalam PHI ini adalah “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.

“Mengatasi berbagai tantangan tersebut, diperlukan pelibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. Selain itu keterlibatan laki-laki dalam “He for She” menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput”, imbuhnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8657 seconds (0.1#10.140)