Apoteker Perlu Ikut Deteksi Dini Penderita TBC

Minggu, 03 Februari 2019 - 17:30 WIB
Apoteker Perlu Ikut Deteksi Dini Penderita TBC
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun saat membuka rakercab IAI Sleman di Sahid Jaya Hotel Yogyakarta, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu (3/2/2019). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun meminta para apoteker berperan aktif ikut menekan dan memberantas penyakit tuberculosis (TBC). Permintaan ini bukan tanpa alasan. Penyakit ini masih cukup tinggi di Sleman. Tercatat pada 2017 ada 884 kasus, dan hingga Juli 2018 ditemukan 505 kasus.

"Peran apoteker sangat strategis untuk memberikan informasi akurat tentang kebutuhan obat penderita TBC. Lebih daripada itu, apoteker dapat membantu kami dalam mengidentifikasi pasien yang diduga menderita TB untuk segera memeriksakan diri," kata Sri Muslimatun saat membuka Rakercab Pengurus Cabang Ikatan Apotaker Indonesia (IAI) Sleman dan Seminar Peran serta Apotaker dalam Pengendalian TBC serta Implementasi OSS untuk perizinan Sarana pelayanan Kefarmasian di Sahid Jaya Hotel Yogyakarta, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu (3/2/2019).

Menurut Muslimatun, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana yang tepat untuk membantu meningkatkan profesionalisme apoteker serta kerja sama yang baik antara pemerintah dan tenaga kerja medis dalam memberantas TB di Indonesia.

Untuk itu imbauan kepada masyarakat agar memeriksakan diri sejak dini dan penyebaran informasi mengenasi TB serta bahayanya sangat perlu mendapatkan dukungan semua pihak. Pemkab Sleman terus berupaya untuk mengidentifikasi penderita TBC dan merujuk yang bersangkutan untuk segera mendapatkan bantuan medis sehingga mencegah terjadinya penularan.

"Saya juga berpesan kepada para peserta seminar untuk aktif dalam mengampanyekan program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dengan kontrol rutin setiap 6 bulan sekali," katanya.

Ketua Ikatan Apoteker (IAI) Indonesia Cabang Sleman, Deddy Setyono menjelaskan, tema pengendalian TBC sengaja dipilih pada seminar tersebut karena sulit mendeteksi masyarakat yang mengidap TBC, sehingga diharapkan banyak kader apoteker yang mendukung program TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh) melalui pemeriksaan dini ke puskesmas.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3344 seconds (0.1#10.140)