Kadin Dorong UMKM Jadi Pejuang Devisa Negara

Minggu, 22 Desember 2019 - 09:15 WIB
Kadin Dorong UMKM Jadi Pejuang Devisa Negara
Ketua Umum Kadin, Eddy Ganefo (tengah) dan Ketua Kadin Jateng, Ali Abdul Rohman memberikan keterangan pers saat Musprov dan Pelantikan Kadin Jateng di Semarang, Sabtu (21/12/2019) malam. FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia di bawah kepemimpinan Eddy Ganefo berjanji akan mendampingi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkembang dan mampu mengekspor produknya ke luar negeri. Sehingga UMKM menjadi pejuang devisa bagi negara.

"Kami ingin UMKM menjadi pejuang devisa. Bersama kami akan terus mendampingi hingga mampu ekspor. Itu salah satu langkahnya," ujar Eddy di sela kegiatan Musyawarah Provinsi dan Pelantikan Kadin Jateng di Semarang, Sabtu (21/12/2019) malam.

Eddy menyatakan bahwa Kadin akan melakukan pembinaan mulai dari pelatihan keuangan hingga pelatihan cara ekspor barang. Selain itu, pihaknya juga siap untuk memberikan pendampingan calon pelaku UMKM guna mendapatkan dana pinjaman.

"Kami akan bantu bagaimana mereka mendapatkan pembiayaan, di semua daerah. Kerja kami jelas arahnya, agar UMKM bangkit," katanya.

Sementara, Ketua Kadin Jawa Tengah Ali Abdul Rohman menegaskan, akan segera melakukan pemetaan terhadap potensi UMKM yang tersebar di wilayah Jawa Tengah. Mengingat pihaknya saat ini sedang menggelar Musyawarah Provinsi Jawa Tengah, sehingga bisa dimanfaatkan untuk pendataan dan pemetaan potensi yang ada.

"Kami sedang menggelar musprov di Jateng ini. Sudah ada 22 kota/kabupaten yang telah berkoordinasi. Tujuannya untuk memetakan dan sepakat menyokong UMKM di wilayahnya masing-masing," kata Ali.

Ali mengungkapkan, salah satu program yang sedang digagasnya adalah program satu desa satu freezer. Pihaknya ingin segera merealisasikan program ini agar masyarakat dan pelaku UMKM lebih terbantu dalam proses penyimpanan bahan.

"Kami cari yang gede (besar). Sudah ada perusahaan dari luar yang siap kami ajak kerja sama. Tentunya tidak di semua daerah, kami akan mulai secara persentase dengan skala prioritas dulu. Intinya kalau ada freezer itu, masyarakat bisa beli sayur, daging, dan lain sebagainya tanpa harus ke toko modern," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0293 seconds (0.1#10.140)