Prof Sudharto Bersiap Jadi Panelis Debat Capres

Sabtu, 02 Februari 2019 - 00:41 WIB
Prof Sudharto Bersiap Jadi Panelis Debat Capres
Prof Sudharto P Hadi dan sang istri Sri Budiarni. FOTO/Dok Koran Sindo
A A A
SEMARANG - Pakar bidang lingkungan hidup dari Universitas Diponegoro (Undip), Prof Sudharto P Hadi, tengah mempersiapkan diri saat ditunjuk menjadi panelis debat calon presiden (capres) pada 7 Februari 2019. Debat putaran kedua ini mengusung tema seputar energi, pangan, lingkungan, dan insfrastruktur.

"Pasti suasana debat nanti akan lebih hangat dan seru. Sebab debatnya nanti melibatkan dua kubu dengan capresnya saja," kata pria yang akrab disapa Prof Sudharto itu kepada awak media, di Kampus Undip, Jumat (1/2/2019).

Dia menyatakan kesediaan menjadi panelis karena sesuai dengan disiplin ilmu yang digeluti selama ini. Prof Sudhato juga bukan kali pertama dipercaya sebagai panelis, karena pada Pilpres 2014 dia juga terlibat secara langsung.

"Sekira sepekan lalu diminta kesediaan menjadi calon panelis. Saya tentu merasa bersyukur karena sudah umur 64 tahun masih dipercaya. Senang juga menjadi panelis karena bidang yang saya geluti," ujarnya.

Menurutnya, saat ini banyak meminta masukan kepada akademisi dan kolega untuk menyiapkan materi pada ajang debat capres nanti. Selain itu yang tak kalah penting adalah persiapan batin, karena jutaan pasang mata akan menyaksikan debat tersebut.

"Minta masukannya kepada pihak-pihak terkait, seperti akademisi, dosen, tokoh masyarakat yang bergiat di lingkungan. Masukan tentang masalah lingkungan yang berkembang di negara Indonesia, sangat kita butuhkan," terangnya.

Meski demikian, dia enggan membeberkan isi materi debat capres. Prof Sudharto bersama ketujuh panelis lain berkomitmen menjaga kerahasiaan isi materi debat, sehingga tidak akan dibocorkan. Mereka juga terikat dengan pakta integritas panelis. "Tidak boleh membocorkan terkait isu krusial dalam debat nanti. Sangat rahasia," terangnya.

Sementara untuk teknis pelaksaan, dia belum mengetahui pasti. Pada debat capres 2014, dia melalui proses karantina. "Belum tahu pasti teknisnya. Tapi jadi panelis itu gampang, karena hanya di belakang layar. Intinya banyak senyum saja agar tidak stres," jelasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1190 seconds (0.1#10.140)