Dimakzulkan DPR, Donald Trump Bantah Lakukan Kejahatan

Kamis, 19 Desember 2019 - 11:30 WIB
Dimakzulkan DPR, Donald Trump Bantah Lakukan Kejahatan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung bereaksi terhadap hasil pemungutan suara yang memakzulkannya di DPR. FOTO/CNN
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah resmi dimakzulkan oleh DPR melalui proses pemungutan suara. Atas hasil tersebut, Trump langsung memberikan penyataan di hadapan para pendukungnya.

"Mereka bahkan tidak memiliki kejahatan apa pun, ini adalah pemakzulan pertama di mana tidak ada kejahatan!" kata Trump kepada kerumunan pendukung di Battle Creek, Michigan setelah mengetahui hasil pemilihan itu.

Trump merujuk pada "era yang sangat kelam" dari sejarah ketika Presiden Richard Nixon dimakzulkan dan mengatakan itu luar biasa bahwa hal-hal saat ini jauh berbeda. (Baca juga: Donald Trump Resmi Dimakzulkan DPR Amerika Serikat)

"Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tetapi saya bersenang-senang, ini gila," kata Trump ketika kerumunan pendukung bersorak seperti dikutip dari Breitbart, Kamis (19/12/2019).

Trump merayakan berita bahwa Partai Republik tetap bersatu melawan proses tersebut dan bergabung dengan tiga politisi Partai Demokrat.

"Kami tidak kehilangan satu suara Partai Republik," kata Trump saat orang banyak bersorak. "Tiga (anggota Partai) Demokrat pergi ke pihak kita, tidak ada Partai Republik, itu tidak pernah terjadi," tegasnya.

Trump lantas mengejek Partai Demokrat atas pemungutan suara partisannya, bahkan kehilangan dukungan dari warga Amerika atas usaha terbaik mereka dalam serangkaian sidang DPR.

"Saya tidak khawatir. Saya tidak khawatir. Karena selalu baik ketika Anda tidak melakukan kesalahan, Anda dimakzulkan," kata Trump. "Itu mungkin rekor yang akan bertahan selamanya," sambungnya.

Trump sekali lagi menyebut proses pemakzulan sebagai "cahaya pemakzulan," dengan mencatat bahwa proses itu dulunya merupakan "proses sakral" yang telah diubah menjadi senjata partisan.

"Itu membuatnya murahan, itu persis seperti yang tidak diinginkan para pendiri kita - dan mereka mengatakan itu bisa terjadi. Dan itu terjadi," kata Trump.

Trump meramalkan Partai Demokrat akan dihukum dalam pemilu 2020 mendatang karena pemungutan suara tersebut.

"Saya tahu satu hal, orang Amerika akan muncul dengan puluhan juta tahun depan untuk memilih Nancy Pelosi keluar dari kantor," kata Trump ketika kerumunan bersorak liar.

Gedung Putih juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam proses tersebut sebagai "salah satu episode politik paling memalukan dalam sejarah bangsa AS.

"Rakyat Amerika tidak tertipu oleh perilaku tercela ini. Mereka memahami keadilan, proses yang adil, dan bukti substansial dan andal diperlukan sebelum orang Amerika mana pun dituduh melakukan kesalahan — dan tentu saja sebelum memakzulkan Presiden yang terpilih," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.

Gedung Putih mengatakan bahwa Trump menantikan persidangan di Senat di mana "ketertiban reguler, keadilan, dan proses hukum" akan dipulihkan dalam Senat yang dipimpin Partai Republik.

"Dia siap untuk langkah selanjutnya dan yakin bahwa dia akan sepenuhnya dibebaskan," bunyi pernyataan itu.

"Presiden Trump akan terus bekerja tanpa lelah untuk memenuhi kebutuhan dan memprioritaskan rakyat Amerika, seperti yang telah dia lakukan sejak dia menjabat," demikian bunyi pernyataan itu.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8667 seconds (0.1#10.140)