Indonesia dan UEA Segera Bangun Masjid Megah di Solo

Rabu, 18 Desember 2019 - 15:49 WIB
Indonesia dan UEA Segera Bangun Masjid Megah di Solo
Menag Fachrul Razi berkunjung ke Grand Mosque Abu Dhabi di sela-sela mengikuti rangkaian kunjungan kerja di UEA, 14-17 Desember 2019. FOTO/DOK.KEMENAG
A A A
ABU DHABI - Menteri Agama Fachrul Razi memastikan Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) dan Indonesia akan membangun sebuah Masjid di Solo. Pembangunan masjid ini merupakan salah satu bentuk komitmen kedua negara dalam rangka kerja sama pengarusutamaan moderasi beragama di kedua negara.

"Masjid yang akan dibangun di Solo nantinya harus dapat menjadi pusat pengarusutamaan moderasi beragama di Indonesia. Masjid ini harus dapat dikelola secara profesional yang terintegrasi dengan Islamic Center," kata Fachrul Razi di Abu Dhabi sebelum bertolak ke Jakarta, Selasa (17/12).

"Imam masjid dapat kita datangkan dari UAE dan begitu juga sebaliknya kita akan mengirimkan imam masjid kita ke UAE. Intinya masjid ini harus dapat menjadi simbol tolernasi dan harmoni,” ujarnya.

Menurut Menag, rencana pembangunan masjid di Solo dalam tahap pengurusan aset tanah dari Pertamina. Ground breaking pembangunan masjid akan dilakukan setelah Presiden Joko Widodo bertemu Pangeran Muhammad Bin Zaid yang direncanakan awal Januari 2020.

Di UEA, Menag juga sempat berkunjung ke Grand Mosque Abu Dhabi. Menag mengaku terinspirasi dengan manajemen masjid yang profesional dan modern. Grand Mosque Abu Dhabi bukan hanya mewah dan megah secara konstruksi, melainkan masjid ini juga menampilkan dan mengajarkan nilai-nilai Islam yang terbuka, toleran, dan inklusif. Masjid ini dapat dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara dengan berbagai latar belakang agama dan ras.

"Masjid ini mengajarkan kita tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai toleransi, keterbukaan, dan inklusif. Saya berharap masjid yang akan dibangun di Solo nanti dapat mencerminkan nilai-nilai seperti itu," kata Menag.

Menag mengingatkan bahwa pemeluk agama bisa jadi tidak membaca kitab suci pemeluk agama lainnya. Namun, mereka bisa saling membaca melalui perilaku dan sikap masing-masing. Di situlah pentingnya mengamalkan nilai keagamaan dalam prilaku hidup, termasuk dalam toleransi dan keterbukaan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3025 seconds (0.1#10.140)