Abrasi Parah di Demak, Warga Berpacu Tinggikan Rumah

Selasa, 17 Desember 2019 - 11:20 WIB
Abrasi Parah di Demak, Warga Berpacu Tinggikan Rumah
Abrasi di sepanjang pesisir Kabupaten Demak kian memprihatinkan. FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
DEMAK - Abrasi di sepanjang pesisir Kabupaten Demak kian memprihatinkan. Sedikitnya 798 hektare lahan yang tersebar 14 kecamatan di pesisir terkena dampak abrasi hingga menyebabkan rob semakin meluas.

Warga di pesisir pantai tak hanya direpotkan dengan banjir rob setiap saat, tetapi juga harus menyiapkan uang lebih untuk memperbaiki rumah. Mereka seolah harus berpacu dengan gelombang laut pasang, dengan cara meninggikan bangunan.

Di antaranya adalah Nasirin warga Desa Sriwulan Kecamatan Sayung, Demak. Bangunan rumahnya yang baru belum lama ditinggikan, kini harus diuruk kembali dengan pasir dan batu. Kini dia bersama keluarganya harus tinggal di pucuk bangunan.

"Dulu rumah ini sudah diuruk sampai setinggi atap. Saya bikin lagi baru di atasnya. Lha ini belum setahun sudah diuruk lagi setengahnya. Banjir parah tiap hari, kalau enggak diuruk ya air rob masuk rumah," kata Nasirin, Selasa (17/12/2019).

Bupati Demak M Natsir mengatakan, setiap wilayah pantai di wilayahnya selalu dilanda abrasi hingga mengakibatkan kerusakan alam serius. Untuk itu, perlu langkah-langkah penanggulangan agar abrasi tak semakin parah.

"Kita tidak boleh kendor dan kita harus semangat terus, bagaimana mengembalikan garis pantai ini menjadi kembali semula," kata Natsir di sela mengikuti penanaman pohon mangrove bersama Polda Jateng, di Desa Bedono Kecamatan Sayung, Demak.

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyampaikan, sedikitnya terdapat 5.000 pohon mangrove yang ditanam di pesisir Demak. Ke depan, program tersebut akan terus berlanjut hingga bisa menanam satu juta pohon mangrove.

"Penanaman pohon mangrove pohon bakau di pantai ini salah satunya kami ingin menjaga ikut ikut menjaga kelestarian ekosistem pesisir pantai. Mencegah terjadinya abrasi, kemudian masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomis. bagi masyarakat sekitar sini dan juga mendapatkan oksigen lebih banyak," katanya.

"Yang terpenting adalah kami ingin mendorong masyarakat untuk sama-sama menanam pohon untuk kepentingan kita semua, agar garis pantai-pantai tidak mundur, mundur," tandasnya.

Jenderal bintang dua itu itu menegaskan penanaman mangrove juga akan diikuti dengan pemeliharaan. Polisi secara aktif memantau mangrove yang baru ditanam agar tak dirusak oleh tangan-tangan jahil.

"Kita menanam dan memelihara. Jadi tidak hanya menanam, tapi tanam dan pelihara itu tagline kami," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8834 seconds (0.1#10.140)