Salatiga Siapkan Anggaran Pembebasan Lahan Exit Tol Dalam Kota Rp4,5 M

SALATIGA - Pemkot Salatiga mengalokasikan anggaran sekitar Rp4,5 miliar pada APBD 2020 untuk pembebasan lahan kawasan exit tol dalam kota. Pembebasan lahan mendesak dilakukan lantaran exit tol dalam kota rencananya akan dibangun pada 2020 nanti.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Salatiga, Enny Endang Surtiyani menjelaskan, anggaran tersebut untuk membebaskan tanah warga yang digunakan untuk jalan akses (pintu keluar) ke kota dari jalan tol Semarang-Semarang yang terletak di Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo dan ruas Jalan Patimura Salatiga.

Adapun lahan warga yang harus dibebaskan seluas 3,325 hektare atau 33.250 meter persegi yang terbagi menjadi 31 bidang. “Pembebasan lahan segera kami lakukan. Anggaran pembebasan lahan sudah siap,” katanya, Senin (16/12/2019).

Menurut Enny, tim pembebasan lahan kawasan exit tol sudah terbentuk dengan nama Tim Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum yang diketuai oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Salatiga. Sehingga proses pembebasan lahan bisa dimulai awal Januari 2020.

Proses pembebasan lahan ada beberapa tahap, yakni dimulai dari penyusunan dokumen perencanaan, konsultasi publik, sosialisasi pengukuran tanah kepada warga terkena pembebasan, pemasangan tanda batas, pengukuran secara riil, penetapan peta bidang, aprasial, sosialisi harga tanah dan pembayaran.

Enny mentargetkan, pembebasan lahan selesai dalam waktu tiga bulan. Sebab pekerjaan fisik pembangunan exit tol dalam kota rencananya akan dimulai pada April 2020.

“Kami berharap, tiga bulan ke depan pembebasan lahan selesai. Khusus untuk pembentukan tim aprasial harga tanah dan pembayaran dilakukan awal tahun 2020,” ucapnya.