Kontak Senjata dengan OPM, Anggota TNI Tertembak di Bahu

Kamis, 31 Januari 2019 - 22:24 WIB
Kontak Senjata dengan OPM, Anggota TNI Tertembak di Bahu
Kontak tembak kembali terjadi antara pasukan TNI melawan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata. Akibat kejadian ini satu anggota TNI tertembak. FOTO/SINDOnew/Ilustrasi
A A A
JAYAPURA - Kontak tembak kembali terjadi antara pasukan TNI melawan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Senin (28/1/2019) sekitar pukul 08.55 WITA. Akibat kejadian ini satu anggota TNI tertembak di bagian bahu.

Kontak tembak ini terjadi saat satu tim patroli TNI secara tiba-tiba diserang kelompok KKSB OPM terindikasi pimpinan Egianus Kogoya dari tiga arah sekaligus. Kelompok OPM yang berada di posisi lebih tinggi, dari depan dan samping kanan serta kiri, leluasa menembaki personel TNI.

Tim Patroli TNI berusaha membalas tembakan dengan memfaatkan perlindungan alam yang ada. Tidak lama kemudian, sisa pasukan TNI yang ada di Pos datang memberikan bantuan hingga berhasil memukul mundur kelompok KKSB OPM.

“Dari peristiwa tersebut seorang prajurit atas nama Prada Laode Majid menderita luka tembak di bahu kanan. Dari keterangan anggota di lapangan, luka tersebut akibat tembakan pertama yang dilancarkan oleh KKSB OPM, mungkin sudah disiapkan secara terbidik saat menunggu kedatangan pasukan TNI,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.

Prada Laode segera dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter. Dari laporan yang diterima, kondisi korban dalam keadaan stabil dan telah mendapatkan pertolongan dari Tim kesehatan di Mapenduma.

Saat dilaksanakan pengejaran ke tempat kedudukan KKSB OPM ditemukan beberapa bercak darah yang mengindikasikan pihak KKSB OPM juga ada yang terkena tembakan. Namun, belum bisa dipastikan apakah ada korban jiwa atau tidak.

Dari jejak yang ditinggalkan menunjukkan kelompok KKSB OPM telah menyiapkan penyerangan. Apalagi Mapenduma adalah markas KKSB OPM pimpinan Egianus Kogoya pelaku pembantaian terhadap puluhan karyawan PT Istaka Karya yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan di Yigi Nduga pada 02 Desember 2018 lalu.

TNI Gelar Operasi Penegakan Hukum
Sementara itu Panglima TNI Hadi Tjahjanto memastikan akan terus melakukan tindakan kepada OPM. Treatment tersebut yakni dengan satu operasi yang disebut dengan operasi penegakan hukum.

"Disamping itu ada operasi yang non tempur yang akan kita gelar disana seperti yang kita sampaikan tadi kita ulangi bahwa operasi teritorial dan operasi psikologis itu akan kita gelar disana," ujar Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Hal ini menanggapi terkait salah seorang anggota Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Yonif 751 Raider yang bermarkas di Sentani, Praka Nazarudin yang gugur akibat terkena tembakan saat sedang berpatroli di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua, pada Senin pagi (28/1/2019). Diduga Nazarudin baku tembak dengan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Untuk itu, selain operasi penegakan hukum dan non tempur, Hadi menyebut pihaknya juga akan melakukan pendekatan dari hati ke hati. Dan sebisa mungkin akan memenuhi apa yang OPM inginkan.

"Mungkin keinginan mereka bahwa penyerapan tenaga kerja pembangunan trans Papua dari lokal, kita akan penuhi lokal kita akan bicara dengan kepala suku yang di sana dan akan kita serap semuanya itupun saya sudah bekerja sama dengan PUPR BUMN untuk bisa mewadahi keinginan-keinginan mereka itulah yang kita perlukan apa sih keinginannya akan kita wadahi itu," jelasnya

Hadi menyebut, TNI juga menggunakan operasi psikologi serta operasi teritorial yang akan digelar di Papua. Karena menurut Hadi, rakyat Papua adalah kawan dari TNI juga.

"Sehingga rakyat Papua, tidak melihat TNI berbaju loreng turun di lapangan, mereka tidak ketakutan, mereka akan dekat dengan kita. Dengan cara adalah mungkin kita mendekati masyarakat, apa sih keinginan mereka, akan kita wadahi, yang penting jangan keinginan merdeka, itu saja, yang lain akan kita penuhi," tuturnya. (Baca Juga: OPM yang Tembak Prajurit TNI Ternyata Incar Pesawat Bupati Nduga(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4592 seconds (0.1#10.140)