Ribuan Santri di Kendal Deklarasi Pemilu Damai dan Tolak Hoaks

Kamis, 31 Januari 2019 - 18:19 WIB
Ribuan Santri di Kendal Deklarasi Pemilu Damai dan Tolak Hoaks
Santri Ponpes Al-Musyafa Desa Sudipayung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, menggelar doa bersama dan deklarasi pemilu damai, Kamis (31/1/2019). FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Ribuan santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Musyafa Desa Sudipayung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Kamis (31/1/2019) siang, menggelar doa bersama dan deklarasi pemilu damai. Santri juga sepakat menolak semua berita hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi yang bisa memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Situasi menjelang pelaksanaan pemilu pada April 2019 banyak diwarnai dengan berita-berita tidak benar dan ujaran kebencian di media sosial. Untuk menekan penyebarannya, Ponpes Al-Musyafa melarang santri/santriwati menggunakan telepon genggam.

Meski santri dan santriwati Ponpes Al-Musyafa tidak menggunakan telepon genggam, tidak lantas membuat mereka tak terpengaruh. Karena itu, para santri dibentengi untuk tidak mengikuti informasi yang belum tentu kebenarannya.

"Untuk itulah ratusan santri dan santriwati ini mendeklarasikan ajakan pemilu damai dan menolak hoaks serta penyebaran ujaran kebencian," kata pengasuh Ponpes Al-Musyafa, Samsul Huda usai deklarasi.

Ada lima poin dalam deklarasi pemilu damai di Ponpes Al-Musyafa, yakni tetap setia kepada Pancasila dan UUD 1945, menciptakan keamanan, ketenteraman dan ketertiban bersama TNI/Polri. Santri juga turut serta menjaga serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik I (NKRI), dan mendukung pelaksanaan pemilu damai dan aman.

"Dan yang menjadi poin adalah menolak berita hoaks, radikalisme, ujaran kebencian, dan tindakan anarkistis. Salah satu cara untuk menciptakan pemilu damai dan aman adalah dengan menggunakan hak pilihnya," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5570 seconds (0.1#10.140)