Teknologi ROA Bisa Ubah Air Biasa Jadi Minuman Sehat dan Higienis

Sabtu, 14 Desember 2019 - 14:00 WIB
Teknologi ROA Bisa Ubah Air Biasa Jadi Minuman Sehat dan Higienis
LPPM Unnes memberikan transfer teknologi pengolahan air ROA kepada warga Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Sabtu (14/12/2019). FOTO/iNews/SURYONO SUKARNO
A A A
PEMALANG - Potensi air bersih layak minum di perdesaan sangat melimpah, tapi belum banyak dimanfaatkan secara maksimal. Saat ini air masih dimanfaatkan sebatas menjadi air minum konsumsi biasa dan keperluan rumah tangga lainnya. Padahal potensi yang ada bisa diolah dalam bentuk air minum sehat dan higienis dalam kemasan, sehingga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.

Kondisi ini mendorong tim pengabdian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (LPPM Unnes) memberikan transfer teknologi pengolahan air Reverse Osmosis Alkaline (ROA) kepada warga Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Produk Teknologi yang Didesiminasikan ke Masyarakat (PTDM).

Ketua tim pengabdi dari Unnes, Eka Yuli Astuti menyampaikan, program tersebut diluncurkan dengan mempertimbangkan masih adanya sektor pembangunan yang kurang berkembang dan belum mampu bersaing kerena lemahnya penerapan, penguasaan dan pemanfaatan produk teknologi.

"Melalui Desiminasi produk teknologi pengolahan air ini, memungkinkan potensi air di desa dapat dijadikan sebagai salah satu usaha komersial yang dapat meningkatkan pendapatan warga," katanya, Sabtu (14/12/2019).

Teknologi ROA, kata Eka, adalah proses penyaringan air konsentrasi terlarut tinggi melalui sebuah membran ke tempat terlarut rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik dengan hasil ph alkali antara 8,3-9. Air alkaline diyakini memiliki keunggulan di antaranya dapat menjaga kesehatan tubuh dan fungsi ginjal dari beberapa penyakit berbahaya.

"Karena air ROA yang diminum terbebas dari logam berat yang bersifat toksit/racun," kata Eka.

Dia menyampaikan, penguasaan teknologi tepat guna ini bagi mitra kegiatan pengabdian diharapkan dapat dijadikan salah satu cara untuk mengembangan program kewirausahaan bagi masyarakat, khususnya usaha air minum sehat dan higienis berteknologi ROA.

Dalam melakukan pendampingan, tim menggunakan pola diseminasi partisipatif dengan cara pemberian materi melalui diskusi, tanya jawab, pelatihan, ceramah, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung. Pendampingan terus dilakukan dengan fokus pada manajemen produksi dan pengolahan air minum sehat teknologi ROA, pengelolaan kontinuitas bahan baku berupa air serta kemampuan pemasaran produksi air minum dalam bentuk galon, gelas dan botol.

"Perangkat alat pengolah air berteknologi ROA ini diserahkan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unnes, Prof Agus Nuryatin dan Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian," katanya.

Agus berpesan agar peralatan dan teknologi yang dikembangkan oleh tim dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan dampak nyata pada peningkatan lapangan kerja, pendapatan masyarakat dan peningkatan derajad kesehatan konsumen.

Sementara itu, Ramson Siagian mengatakan, diseminasi ini tidak hanya mengundang warga Desa Majakerta, tapi juga masyarakat di sekitarnya seperti Desa Cawet, Bodas, dan Desa Majalangu. Mereka datang untuk menggali ilmu dan pengetahuan praktis yang diberikan oleh Tim LPPM Unnes.

Kepala Desa Majakerta Kuswadi merasa sangat terbantu dengan adanya alat pengelolaan air tersebut. Majakerta punya banyak sumber mata air, tapi airnya mengandung cukup banyak zat kapur langsung dikonsumsi tanpa diproses terlebih dahulu. Jika direbus akan terlihat seperti kerak putih dalam panci.

"Dengan bantuan alat ini air menjadi lebih sehat dan bahkan untuk mengkonsumsi tidak perlu dimasak, sehingga selain sehat juga hemat energi," ucapnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0822 seconds (0.1#10.140)