Ulama dan Umaro Perlu Bersinergi Sejahterakan Masyarakat

Jum'at, 13 Desember 2019 - 17:15 WIB
Ulama dan Umaro Perlu Bersinergi Sejahterakan Masyarakat
Wapres Maruf Amin didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat kunjungan kerja di Kota Semarang, Jumat (13/12/2019). FOTO/DOK.HUMAS PEMPROV JATENG
A A A
SEMARANG - Wakil Presiden Maruf Amin memberikan apresiasi atas keberhasilan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mampu bersinergi dengan ulamadalam menyelesaikan berbagai persoalan di Jawa Tengah. Menurut Wapres, sinergi antara ulama dan umaro penting sebagai cara menyejahterakan masyarakat.

"Saya percaya Pak Ganjar ini gubernur yang pandai berkomunikasi. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Pak Ganjar, kekuatan umat di Jawa Tengah dapat dioptimalkan," kata Maruf Amin dalam acara Musyawarah Bersama MUI, DMI, BWI, IPHI dan Baznas Provinsi Jawa Tengah di gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (13/12/2019).

Dia juga mengapresiasi kinerja Pemprov Jateng dalam optimalisasi zakat, infaq, dan sedekah. Menurutnya, hal itu belum dioptimalkan oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

"Zakat kita sekarang baru 3,5% dari potensi zakat nasional yang kalau dihitung mencapai Rp230 triliun. Sekarang yang sudah dipungut itu baru sekitar Rp8 triliun. Jadi memang harus digenjot agar persoalan umat dapat segera selesai," katanya.

Sementara Ganjar Pranowo membeberkan kunci kondusivitas Jawa Tengah kepada Wapres Maruf Amin. Menurut Ganjar, suasana kondusif Jateng terbentuk karena antara ulama dan umaro dapat bersinergi dengan baik.

"Setiap ada persoalan di Jawa Tengah, saya selalu meminta pendapat dari alim ulama. Tidak hanya persoalan sosial, tapi juga politik, ideologi termasuk ekonomi," kata Ganjar.

Eratnya hubungan ulama dan umaro di Jateng mampu memberikan kedamaian pada masyarakat. Apabila ada masalah, semua duduk bersama mencari solusi."Biasanya ditemani kopi dan pisang goreng, jadi keluar dari musyawarah dengan suasana bahagia. Semua bisa lapang dada," tuturnya.

Tak hanya untuk menyelesaikan masalah, dalam pengambilan keputusan dan kebijakan politik, pihaknya selalu melibatkan ulama, romo, kiai, dan tokoh agama lainnya. Pendapat dan masukan dari para ulama tersebut selalu didengarkan, untuk kemudian digunakan sebagai pijakan pengambilan keputusan.

Sinergitas dengan ulama juga dilakukan sebagai upaya mengatasi persoalan kemiskinan. Melalui program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), berbagai persoalan kemiskinan di Jateng dapat teratasi dengan baik.

"Baznas di Jateng berkembang dahsyat, berbagai problem sosial masyarakat yang tidak dapat diselesaikan dengan pembiayaan negara, kami selesaikan dengan Baznas. Tidak hanya memberikan bantuan, namun Baznas sekarang didorong untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembinaan dan pelatihan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3338 seconds (0.1#10.140)