Akuntan Publik Hadapi Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0

Jum'at, 13 Desember 2019 - 16:30 WIB
Akuntan Publik Hadapi Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0
FE UII menggelar Conference on Accounting and Finance (NCAF) di FE UII, Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (13/12/2019). FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) menggelar Conference on Accounting and Finance (NCAF) bertema Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Akuntansi Publik di Indonesia di Gedung Ace Panadiredja FE UII, Jumat (13/12/2019). Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan menyamakan perspektif tentang profesi akuntan publik.

Dekan FE UII, Jaka Sriyana mengatakan, di era revolusi industri 4.0, akuntansi publik menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal tata kelola keuangan pemerintahan dari tingkat desa sampai pusat. Di antaranya bagaimana laporan keuangan dan validitas transaksi agar tidak menimbulkan masalah yang berujung pada dugaan tindak pidana korupsi.

"Sebagai solusinya, akuntan publik harus meningkatkan pemahaman dan keterampilan menggunakan teknologi, terutama dalam hal penghimpunan dan penyimpanan secara cepat, tepat dan akurat," kata Jaka Sriyana usai membuka acara 3rd National Conference on Accounting and Finance (NCAF) Indonesia di FE UII Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (13/12/2019).

Acara ini bukan hanya saling menukar hasil kajian dan penelitian di antara peserta, tapi juga bentuk komitmen menjaga iklim akademik di kampus, sehingga perkembangan ilmu selalu terjaga. Karya ilmiah yang dihasilkan harus selalu dijaga baik dari segi kualitas maupun aksesibilitas dengan dipublikasikan di jurnal ilmiah.

Ketua Panitia NCAF Fitra Roman Cahaya menambahkan, setelah mendapat pemaparan dari para pakar di bidang akuntansi publik, peserta diharapkan dapat memahami secara komprehensif tantangan akuntansi publik di era revolusi industri 4.0, kemudian bagimana menyikapi risiko dan mengubahnya menjadi peluang strategis.

"Harapan ke depan, kegiatan ini dapat menjadi kegiatan nasiona yang memberi dampak pengetahuan yang komprehensif, sehingga budaya akademik dapat semakin kuat terasa demi terciptanya pengembangan keilmuan akuntansi yang lebih baik di tahun-tahun akan datang," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5017 seconds (0.1#10.140)