Polisi Sleman Belum Bisa Ungkap Motif dan Pelaku Pelemparan Bom Molotov
A
A
A
SLEMAN - Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pelemparan bom molotov di rumah warga Pasekan Kidul, Balecatur, Gamping, Sleman, Sunarto (51), Rabu (11/12/2019) dini hari. Di antaranya dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan beberapa saksi.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo mengatakan untuk penangganan kasus ini, paska kejadian pelemparan bom molotov sudah meminta keterangan lima orang. Selain itu, Tim Labfor Cabang Semarang juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti seperti korden, pecahan kaca, dan sisa bahan bakar sudah dibawa tim labfor.
"Masih dalam penyelidikan, belum mengarah ke pelaku. Mohon doanya saja," kata Rudy, Kamis (12/12/2019).
Diberitakan sebelumnya, rumah Sunarto dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal, Rabu (11/12/2019) dini hari. Akibat kejadian itu kaca jendela pecah, korden dan kursi terbakar. Pelaku pelemparan bom molotov mengunakan sepeda motor matic. Setelah beraksi, pelaku langsung meninggalkan lokasi ke arah selatan. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menambahkan kasus pelemparan bom molotov menjadi perhatian polisi karena bukan kali pertama terjadi. Di wilayah Gamping setidaknya ada empat kasuspelemparan bom selama 2019. Namun beberapa kejadian dengan menggunakan bom molotov sampai sekarang belum terungkap.
"Karena itu Polda DIY akan mem-backup penuh polres untuk pengungkapan pelemparan bom molotov," kata alumnus Akpol 1995 itu.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo mengatakan untuk penangganan kasus ini, paska kejadian pelemparan bom molotov sudah meminta keterangan lima orang. Selain itu, Tim Labfor Cabang Semarang juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti seperti korden, pecahan kaca, dan sisa bahan bakar sudah dibawa tim labfor.
"Masih dalam penyelidikan, belum mengarah ke pelaku. Mohon doanya saja," kata Rudy, Kamis (12/12/2019).
Diberitakan sebelumnya, rumah Sunarto dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal, Rabu (11/12/2019) dini hari. Akibat kejadian itu kaca jendela pecah, korden dan kursi terbakar. Pelaku pelemparan bom molotov mengunakan sepeda motor matic. Setelah beraksi, pelaku langsung meninggalkan lokasi ke arah selatan. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menambahkan kasus pelemparan bom molotov menjadi perhatian polisi karena bukan kali pertama terjadi. Di wilayah Gamping setidaknya ada empat kasuspelemparan bom selama 2019. Namun beberapa kejadian dengan menggunakan bom molotov sampai sekarang belum terungkap.
"Karena itu Polda DIY akan mem-backup penuh polres untuk pengungkapan pelemparan bom molotov," kata alumnus Akpol 1995 itu.
(amm)