Pemprov Gandeng Gojek Layani Aduan Masyarakat Jawa Tengah

Rabu, 11 Desember 2019 - 15:05 WIB
Pemprov Gandeng Gojek Layani Aduan Masyarakat Jawa Tengah
Penjabat (Pj) Sekda Pemprov Jateng, Herru Setiadhie memberikan keterangan pers usai peluncuran TTE dan TNDE, Rabu (11/12/2019). Foto/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng PT Gojek untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan keluhan dan aduan mereka seputar pelayanan publik di Jawa Tengah. Nantinya, sambil menumpang di armada Gojek, masyarakat dapat melaporkan keluhannya melalui kanal aduan offline yang tersedia.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut kedatangan Ganjar ke kantor pusat Gojek, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu Ganjar mengundang Gojek terlibat pada program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, terutama yang berhubungan dengan digital.

Kolaborasi ini kemudian dikukuhkan dalam nota kesepahaman layanan aduan terintegrasi "Penggunaan Ekonomi Digital dalam Pembangunan Jawa Tengah dan Aduan Masyarakat", yang ditandatangani oleh Penjabat Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Tengah Herru Setiadhie dan perwakilan Gojek di Gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang, Rabu (11/12/2019).

Head of Sales GoPay, Arno Tse mengatakan, Gojek akan memfasilitasi aduan masyarakat seputar pelayanan publik di Jawa Tengah melalui kanal informasi offline yang tersedia di armada Gojek. Aduan masyarakat yang masuk akan diterima dan dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah, untuk ditindaklanjuti oleh dinas terkait.

Selain layanan aduan terintegrasi, kerja sama dengan Gojek ini nantinya mendukung program di empat dinas lainnya, yakni Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan Daerah, serta Dinas Koperasi dan UMKM dalam kaitannya dengan penggunaan ekonomi digital untuk mewujudkan Jawa Tengah provinsi cerdas.

Ia mencontohkan kerja sama Gojek dengan Dinas Pariwisata dalam pengembangannya akan mempromosikan potensi wisata Jawa Tengah dan mendukung transaksi pembayaran via Go-Tix dan www.loket.com. Adapun kerja sama dengan Dinas Perhubungan adalah dengan penerapan Go-Pay sebagai alat pembayaran moda transportasi umum TransJateng.

"Kami juga akan mendesain agar titik kumpul atau shelter itu tertib sehingga lalu lintas dan pengguna jalan lainnya tidak merasa terganggu dengan penumpukan armada angkutan yang ada di Jawa Tengah," kata Arno Tse.

Gojek juga akan membantu mengembangkan dan memberikan pelatihan bagi UMKM di setiap daerah di Jawa Tengah melalui pemanfaatan aplikasi Gojek.

Sementara itu, Herru Setiadhie menerangkan, di era digital, semua pihak dituntut adaptif mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali pemerintah daerah. Melalui transformasi digital, pemerintah daerah dapat melakukan pelayanan publik yang mudah, murah, cepat ramah dan akuntabel.

"Kita sudah memasuki era teknologi yang maju, dan apakah itu kita hanya cukup heran. Mari kita paling tidak mengenal kemudian berlatih menggunakan hingga akhirnya familiar dengan teknologi," kata Herru.

Dia berharap melalui inovasi ini pemerintah dapat melaksanakan pelayanan publik yang mudah, murah, cepat, ramah dan akuntabel.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga meluncurkan Tanda Tangan Elektronik (TTE) dan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE). Keduanya diluncurkan sebagai bagian dari upaya reformasi birokrasi untuk mewujudkan penyelenggaraan kinerja pemerintahan yang efektif dan efisien.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0815 seconds (0.1#10.140)