Penuhi Kebutuhan Guru Agama Kristen, Disdik Gandeng FKUB-BKGS
A
A
A
SALATIGA - Sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Salatiga kekurangan guru agama Kristen Protestan dan Katolik.
Untuk memenuhi kebutuhan guru tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Salatiga bekerjasama denngan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga (BKGS) dalam rekrutmen tenaga pendidik itu.
Kepala Disdik Kota Salatiga Yuni Ambarwati menjelaskan, penyediaan tenaga guru agama Kristen Protestan dan Katolik, Disdik mempercayakan kepada FKUB dan BKGS Salatiga. Disdik menunggu relawan yang ditugaskan dari FKUB dan BKGS. “Relawan yang ditugaskan kami tempatkan di SD dan SMP. Terobosan ini baru pertama kali dilakukan di Salatiga,” jelasnya, Selasa (10/12/2019).
Menurur dia, sementara ini, Disdik membutuhkan 20 relawan guru agama Kristen dan Katolik untuk ditempatkan di sekolah dasar. “Dengan menggandeng FKUB dan BKGS, kebutuhan guru agama non Islam,” ujarnya.
Disinggung bagaimana dengan status mereka ketika sudah mengabdi, Yuni mengatakan pihaknya berusaha mengusulkan kepada Wali Kota Salatiga agar para relawan guru agama non Islam ini bisa diangkat menjadi tenaga harian lepas (THL). Sehingga mereka bisa mendapatkan hak sesuai dengan THL lainnya di Kota Salatiga. “Ini juga untuk mendukung Salatiga sebagai Kota Terteloran di Indonesia,” tandasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan guru tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Salatiga bekerjasama denngan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga (BKGS) dalam rekrutmen tenaga pendidik itu.
Kepala Disdik Kota Salatiga Yuni Ambarwati menjelaskan, penyediaan tenaga guru agama Kristen Protestan dan Katolik, Disdik mempercayakan kepada FKUB dan BKGS Salatiga. Disdik menunggu relawan yang ditugaskan dari FKUB dan BKGS. “Relawan yang ditugaskan kami tempatkan di SD dan SMP. Terobosan ini baru pertama kali dilakukan di Salatiga,” jelasnya, Selasa (10/12/2019).
Menurur dia, sementara ini, Disdik membutuhkan 20 relawan guru agama Kristen dan Katolik untuk ditempatkan di sekolah dasar. “Dengan menggandeng FKUB dan BKGS, kebutuhan guru agama non Islam,” ujarnya.
Disinggung bagaimana dengan status mereka ketika sudah mengabdi, Yuni mengatakan pihaknya berusaha mengusulkan kepada Wali Kota Salatiga agar para relawan guru agama non Islam ini bisa diangkat menjadi tenaga harian lepas (THL). Sehingga mereka bisa mendapatkan hak sesuai dengan THL lainnya di Kota Salatiga. “Ini juga untuk mendukung Salatiga sebagai Kota Terteloran di Indonesia,” tandasnya.
(nun)