Demi Guru Honorer, Jembatan Darurat Kali Keruh Pekalongan Segera Dibangun

Rabu, 30 Januari 2019 - 16:44 WIB
Demi Guru Honorer, Jembatan Darurat Kali Keruh Pekalongan Segera Dibangun
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi jembatan Kali Keruh, Pekalongan, Rabu (30/1/2019). Foto/IST
A A A
PEKALONGAN - Putusnya jembatan Kali Keruh Kabupaten Pekalongan sempat viral dan menjadi pembicaraan warganet beberapa waktu lalu. Kisah Atik, seorang guru honorer asal desa Loragung Kacamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan rela mempertaruhkan nyawanya melintasi jembatan putus itu untuk mengajar.

Ternyata tidak hanya Atik, kisah serupa juga dialami kolega Atik bernama Dwi Sholihati, guru honorer di SD 02 Medayu. Sama dengan Atik, setiap hari Dwi juga harus mempertaruhkan nyawanya melintasi jembatan Kali Keruh untuk mengajar di sekolahnya.

Sejak putus pada 2018 lalu, jembatan Kali Keruh Pekalongan memang tidak bisa dilewati kendaraan. Padahal, jembatan itu menjadi akses satu-satunya warga di desa tersebut.

Satu-satunya cara yang bisa warga untuk melintasi jembatan adalah nekat berjalan kaki. Di reruntuhan jembatan yang ambruk, warga memasang tangga setinggi 15 meter untuk dapat mencapai sisi sungai yang lainnya.

Tangga yang terbuat dari besi membuat licin digunakan saat hujan turun. Belum lagi, arus sungai yang deras dan bebatuan besar yang ada di bawahnya sangat membahayakan dan dapat merenggut korban jika ada yang terjatuh.

"Setiap hari ya harus melintasi jembatan ini, tidak ada akses jalan lain antara rumah saya ke sekolah," kata Dwi Sholihati, guru honorer SD 02 Medayu itu, Rabu (30/1/2019).

Meski sebenarnya, Dwi merasa takut setiap kali harus naik turun tangga di jembatan itu. Namun, rasa takutnya itu ia buang jauh-jauh demi memberikan ilmu kepada anak didiknya.

"Mau gimana lagi, karena sudah kewajiban untuk mengajar, jadi harus dilaksanakan," ucapnya.

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut. Setidaknya lanjut dia, ada jembatan darurat yang dibangun agar warga tidak perlu menantang maut dengan menyeberang jembatan seperti yang saat ini dilakukan.

"Saya harap jembatannya segera dibangun, paling tidak ada jembatan daruratlah," pungkasnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meninjau lokasi jembatan Kali Keruh langsung bertindak cepat. Ia memerintahkan dinas terkait termasuk kepada Pemkab Pekalongan untuk membuatkan Bailey, jembatan darurat yang terbuat dari besi.

"Saya minta jembatan darurat segera dibuat. Dengan jembatan darurat itu, maka masyarakat akan nyaman saat melintasi jembatan. Tidak seperti sekarang, masyarakat harus naik turun tangga demi menyeberang ke sisi sungai lainnya yang sangat membahayakan," kata Ganjar.

Anggaran sebesar Rp17 miliar sudah disiapkan Pemprov Jateng untuk membangun kembali jembatan penghubung Pekalongan-Pemalang tersebut. Sebenarnya, pembangunan jembatan membutuhkan anggaran Rp18 miliar.

"Nanti yang Rp1 miliar biar ditanggung Bupati Pekalongan. Prinsipnya gotong royong dalam menanggulangi bencana ini harus terus terwujud," imbuh Ganjar.

Pembangunan jembatan Kali Keruh lanjut Ganjar akan menjadi hal prioritas. Tahun ini, pembangunan harus selesai, karena anggaran yang digunakan masuk tahun anggaran 2019.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3649 seconds (0.1#10.140)