Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, ASN Basarnas Wajib Berperilaku Jujur

Senin, 09 Desember 2019 - 12:34 WIB
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, ASN Basarnas Wajib Berperilaku Jujur
Upacara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di kantor SAR Semarang, Senin (9/12/2019). Foto/Dok Humas Basarnas
A A A
SEMARANG - Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar apel serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kantor SAR Semarang, Senin (9/12/2019).

Dalam sambutan Inspektur Basarnas, Brigadir Jenderal TNI Chanlan Adilane yang dibacakan oleh Kepala Kantor SAR Semarang Aris Sofingi mengatakan, apel peringatan Hari Antikorupsi bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap korupsi dan dampak negatifnya terhadap masyarakat.

"Bahwa tidak ada negara di dunia yang sepenuhnya bebas dari korupsi. Korupsi merupakan salah satu fenomena hukum di seluruh dunia yang mendapatkan prioritas negara untuk diselesaikan dan diberantas sampai ke akar-akarnya," kata Chanlan.(Baca Juga: Mobil Pejabat Jateng Dipasangi Stiker Nek Aku Korupsi, Aku Ora Slamet)

Menurutnya, selain memperlambat pembangunan ekonomi dan membuat pemerintahan tidak stabil, korupsi dapat menggangu stabilitas nasional dan menurunkan kepercayaan masyarakat dan dunia internasional terhadap proses penegakan hukum di sebuah negara. Saat ini Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2018 yang dirilis awal 2019 di angka 38. Artinya Indonesia termasuk salah satu negara yang masih dibayang-bayangi dengan tindak pidana korupsi.

Ada empat hal yang menjadi perhatian utama yang harus diterapkan oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Basarnas. Pertama, sikap antikorupsi menjadi sebuah gerakan di lingkungan Basarnas, yakni tidak menyalahgunakan kekuasaan dan kepercayaan, berperilaku jujur serta selalu menjunjung kode etik ASN.

Kedua, menyelesaikan program reformasi birokrasi tanpa basa-basi, dengan upaya perbaikan dari hulu sampai hilir, baik pada area perubahan mental aparatur, kelembagaan, ketatalaksanaan, SDM aparatur, akuntabilitas, pengawasan, peraturan perundangan maupun area perubahan pelayanan publik.

Ketiga, membangun mentalitas baru yang positif, berintegritas, memiliki etos kerja, dan berjiwa gotong royong. Dengan etos kerja akan membuktikan Basarnas adalah abdi masyarakat dan pelayanan rakyat yang tangguh.

Keempat, persiapan diri menuju birokrasi yang dinamis, inovatif, dan responsif terhadap perkembangan zaman. Apalagi saat ini sudah memasuki era 4.0, di mana banyak pekerjaan dalam birokrasi yang bisa dilakukan jauh lebih efisien dengan menggunakan teknologi informasi.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8274 seconds (0.1#10.140)