Polemik Jeep Wrangler Rubicon, Mobil Dinas Baru Bupati Karanganyar

Senin, 09 Desember 2019 - 06:22 WIB
Polemik Jeep Wrangler Rubicon, Mobil Dinas Baru Bupati Karanganyar
Bupati Karanganyar Jawa Tengah Juliyatmono akan mendapatkan mobil dinas baru Jeep Wrangler Rubicon. Foto/iNews/Wahyuendro
A A A
KARANGANYAR - Tidak lama lagi, sebelum pergantian tahun, Bupati Karanganyar Juliyatmono akan mendapatkan mobil dinas baru. Bukan mobil biasa, tapi sebuah kendaraan offroad dengan harga fantastis, yakni Jeep Wrangler Rubicon.

Badan Keuangan Daerah Kabupaten Karanganyar membeli kendaraan operasional untuk bupati dengan pagu anggaran Rp2,1 miliar. Pengadaan tersebut telah selesai dengan nilai lelang sekitar Rp1,989 miliar. Mobil pabrikan Amerika tersebut akan datang maksimal pada tanggal 27 Desember 2019 ini.

Pengadaan mobil dinas baru bupati ini menjadi sorotan masyarakat. Di tengah kondisi warga Karanganyar masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan, orang nomor satu yang dipilih rakyat itu malah membeli kendaraan operasional yang cukup mahal.

Anggota LSM Lentera, Hendardi Heru Santoso mengatakan, keputusan Pemkab Karanganyar yang membeli Jeep Rubicon senilai hampir Rp2 miliar menunjukkan pemimpin tidak peka dengan penderitaan rakyatnya.

Dia membeberkan, kebijakan pemkab dalam pengadaan kendaraan dinas terkesan ugal-ugalan. Selain Rubicon untuk mobil dinas bupati, kalangan pimpinan DPRD juga dijatah Toyota Fortuner dan motor Yamaha NMax untuk kepala desa.

"Ini mengingkari penderitaan rakyat. Pemimpin yang tidak peka adalah seperti ini. Pemerintah daerah semestinya tidak ugal-ugalan dan lebih peka terhadap kepentingan rakyatnya," kata Hendardi, Minggu (8/12/2019).

Hendardi mengungkapkan, saat ini masih banyak warga Karanganyar yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. Dia menyebutkan, ada 50.000 warga miskin di daerahnya sebagai penerima bantuan PKH (program keluarga harapan) maupun BPNT (bantuan pangan nontunai)

"Di wilayah kami, Mojogedang ini masih banyak warga yang kondisi rumahnya jauh dari kata layak. Selain masih berlantai tanah dan berdinding anyaman bambu, ada juga rumah warga yang nyaris roboh," katanya.

Kondisi warga tidak mampu tersebut dibenarkan Kepala Dusun Sambirejo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Mojogedang, Suroso. Dia menyebutkan, sejumlah warganya kini tinggal di rumah tidak layak.

Meskipun mereka telah mendapat bantuan material sebagai bagian dari program rehab rumah tidak layak huni (RTLH), kenyataannya hampir satu bulan mereka belum bisa membangun rumah layak.

Penyebabnya, warga miskin yang didominasi warga lanjut usia ini tidak memiliki biaya untuk mendirikan rumah. Mereka berharap ada uluran dari pemerintah kabupaten.

"Gak punya pendukung lainnya, gak punya uang. Saya juga bingung diserahin tugas oleh atasan untuk bangun (rumah), tetapi tidak bisa. Saya kerepotan. Kalau bisa ada bantuan minta pak bupati agar rumahnya jadi," katanya.

Menanggapi hal itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, pengadaan mobil dinasnya telah selesai lelang. Menurut dia, pemilihan mobil dianggap sesuai dengan kondisi geografis wilayah. Karena itu, dia meminta objektivitas semua pihak.

"Saya siap memakai. Usulan barangkali, karena saya tidak pernah ngapa-ngapain. Pemerintah melalui tim anggaran kemudian menyediakan kendaraan. Tidak ada aturan yang dilanggar, karena itu saya berharap ada objektifitas. Dari sisi empati, sisi kepatutan jangan saya diajari soal itu. Saya wong ndeso, apa yang sudah kita lakukan biasa-biasa saja. Saya bekerja dan bekerja," katanya.

Bupati berharap publik melihat dari sisi objektif. Dia berharap publik juga melihat kinerjanya secara makro. Dia mengklaim setiap kebijakannya selalu mendahulukan kepentingan masyarakat.

"Kinerja yang harus dilihat secara makro, Karanganyar dulu dengan Karanganyar sekarang. Di samping juga, sekali lagi saya lebih mementingkan kepentingan masyarakat yang harus kita dahulukan, apa contohnya, lihat kondisi rumah dinas, ada yang berubah," katanya.

"Kami dahulukan semuanya untuk kepentingan rakyat, monumen, masjid yang nilainya besar, nanti juga jadi kebanggaan kita semua. Jadi, hal-hal yang bersifat publik, kepentingan rakyat itu yang kita nomor satukan, kita dahulukan. Kalau sudah semuanya nanti diukur sejahtera, PDRB kita juga kita perkuat," katanya.

Selain itu, Bupati menganggap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karanganyar sebesar 5,9% hingga menjadi angka tertinggi ketiga di Provinsi Jateng, menjadi bukti kinerjanya selama ini.

"Pertumbuhan ekonomi kita sudah hampir 6 persen, 5,98, ketiga tertinggi di Jateng. Nah dan sekali lagi, tahun depan kita fokus kepada penguatan institusi keluarga dan menekan sekecil mungkin angka kemiskin dan menyiapkan SDM ke depan," katanya.

Juliyatmono juga beralasan penggunaan kendaraan model jeep sangat dibutuhkannya untuk mengatasi medan di sebagian besar wilayah Kabupaten Karanganyar yang bergunung-gunung. "Kalau tikungan di daerah Ngargoyoso, di daerah kerjo, terlalu tajam, ini bahaya, ngelepeh," kata Juliyatmono.

Saat ini, Bupati masih menggunakan mobil dinas Toyota Fortuner warna putih. Mobil ini dibeli sejak tahun 2015 dengan kisaran harga Rp500 juta. Selain itu, bupati juga masih memiliki satu lagi mobil dinas merek Toyota Camry peninggalan bupati periode sebelumnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6809 seconds (0.1#10.140)