Di Balik Manisnya Jenang Jawa Sukoharjo, Diaduk 4-5 Jam Tanpa Henti

Minggu, 08 Desember 2019 - 13:45 WIB
Di Balik Manisnya Jenang Jawa Sukoharjo, Diaduk 4-5 Jam Tanpa Henti
Kabupaten Sukoharjo memiliki sejumlah kuliner khas yang bisa menjadi buah tangan, salah satunya Jenang Jawa. FOTO/YOUTUBE
A A A
SUKOHARJO - Kabupaten Sukoharjo memiliki sejumlah kuliner khas yang bisa menjadi buah tangan, salah satunya Jenang Jawa. Makanan manis diproduksi di sentra industri Jenang Jawa di Kedunggudel, Kenep, Sukoharjo.

Murni, produsen Jenang Jawa telah melakukan produksi sejak 1989. Proses pembuatan Jenang cukup lama. Bahannya adalah tepung beras yang digiling sendiri serta bahan ketannya. Beras dan ketan malamnya direndam dan paginya digiling menjadi bubuk.

"Air rendaman menggunakan santan kelapa cair. Hal ini agar cita rasa dari Jenang Jawa berbeda," kata Murni.

Sembari menunggu rendaman bubuk beras dan ketan, disiapkan santan kental dari kelapa untuk direbus bersama gula jawa aren hingga mendidih kental. Selanjutnya rendaman bubuk beras dan ketan yang telah ditiriskan, giliran dimasukkan.

Pengadukan adonan harus dilakukan terus menerus selama 4-5 jam. Baru setelah adonan tampak berminyak dan kelihatan cemerlang, adonan siap dipindahkan ke dalam cetakan. Alat yang dipakai untuk memasak juga masih tradisional.

Yakni tungku kayu dan wajan tembaga. Harga Jenang Jawa berkisar Rp30.000 per potong. Saat libur Lebaran, produksi Jenang Jawa bisa habis sampai 50 kg. Sedangkan di hari biasa sekitar 13 kg. Jenang Jawa dipasarkan melalui tokonya di Pasar Tawangsari, Pasar Ngadirejo Wonogiri dan Nguter, Sukoharjo.

Saat pagi, distributor sudah mengambil Jenang ke rumah. Jika Jenang Jawa di pasar habis, maka pembeli mampir langsung ke rumah. Meski jenang belum siap, mereka rela menunggu hingga matang.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9330 seconds (0.1#10.140)