Amerika Sebut Iran Bunuh 1.000 Demonstran Selama Kerusuhan

Jum'at, 06 Desember 2019 - 06:00 WIB
Amerika Sebut Iran Bunuh 1.000 Demonstran Selama Kerusuhan
Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran Brian Hook berbicara di London, Inggris, 28 Juni lalu. Foto/REUTERS/Simon Dawson
A A A
WASHINGTON - Perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran makin merncing. Terbaru, perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran Brian Hook menuduh pasukan keamanan Iran mungkin membunuh lebih dari 1.000 orang sejak unjuk rasa pecah pada pertengahan November.

Pengunjuk rasa saat itu mengecam kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kemudian meluas menjadi gerakan politik mengecam elit penguasa.

"Saat kebenaran keluar dari Iran, tampaknya rezim dapat membunuh lebih dari seribu warga Iran sejak protes dimulai," ujar Hook saat konferensi pers di Departemen Luar Negeri (Deplu) AS, dilansir Reuters.

Dia menambahkan, "Banyak ribuan warga Iran juga terluka dan sebanyak 7.000 orang ditahan di berbagai penjara Iran."

Unjuk rasa dan kerusuhan terjadi sejak 15 November setelah pemerintah menaikkan harga BBM hingga paling banyak 300%. Aksi protes kemudian meluas di lebih dari 100 kota dan wilayah serta menjadi gerakan politik saat para pemuda dan kelas pekerja mengecam para elit penguasa.

Teheran tidak memberikan data resmi tentang jumlah korban jiwa tapi Amnesty International mendokumentasikan sekitar 208 demonstran yang tewas. Unjuk rasa itu menjadi kerusuhan paling berdarah di Iran sejak Revolusi Islam 1979.

Para penguasa Iran menyalahkan para pengkritik di pengasingan dan kekuatan asing sebagai dalang kerusuhan tersebut.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0834 seconds (0.1#10.140)