Ratusan Karyawan Garmen Diduga Keracunan Makanan dari Pabrik

Kamis, 05 Desember 2019 - 22:45 WIB
Ratusan Karyawan Garmen Diduga Keracunan Makanan dari Pabrik
Suasana RS Panti Nugroho, Pakem, Sleman yang menangani keracunan makaman karywan PT MTG, Kamis (5/12/2019). FOTO : SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
SLEMAN - Ratusan karyawan PT Mataran Tunggal Garmen (MTG) di Balong,Donoharjo, Ngaglik, Sleman, keracunan makanan, Kamis (5/12/2019).

Diduga mereka keracunan ikan tongkol. Dugaan ini mengemuka karena karyawan menderita sakit dengan gejala keracunan setelah melahap rangsung makan siang dengan lauk ikan tongkol yang disediakan pabrik saat jam istirahat. Gejala yang mereka rasakan antara lain mual, panas, dingin, muntah, dan pusing.

Untuk memastikan penyakitnya, karyawan yang keracunan dibawa ke Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, selain itu instansi terkait juga mengambil sampel makanan untuk pemeriksaan medis maupun penyelidikan kepolisian. Berdasarkan informasi di lapangan, kasus dugaan keracunan berawal saat istirahat makan siang pukul 12.00 WIB

Karyawan mendapatkan menu makan siang di ruang makan pabrik. Seusai makan siang pukul 13.20 WIB, sejumlah karyawan tiba-tiba merasa mual dan muntah, bahkan ada yang pingsan. Karena jumlah karyawan dengan gejala sama terus bertambah, mereka dibawa ke RS Panti Nugroho, Pakem.

Karyawan yang datang ke rumah sakit ini silih berganti berdatangan hingga pukul 16.00 WIB tercatat ada 105 orang.

Direktur RS Panti Nugroho, Tandean AW mengatakan karyawan PT MGT yang mengalami keracunan datang ke rumah sakit sejak pukul 13.20 WIB. Keluhan yang dirasakan di antaranya pusing, mual serta muntah.

Untuk pertolongan pertama diberikan cairan infus dan obat-obatan. Dari gejala yang ada pada karyawan, semunnya langsung bisa ditangani. Bagi yang sudah baik kondisinya bisa langsung pulang. Untuk sementara jumlah yang tertangani 101 orang dan sudah diperbolehkan pukang.

“Data hingga pukul 16.00 WIB, 101 diduga keracunan sudah boleh pulang. Dua orang masih diobservasi dan dua orang masuk lagi, jadi masih ada empat orang yang dirawat,” katanya

Menurut Tendean keracunan yang dialami kartawan PT MGT diduga dari makanan yang telah dikomsumsi. Namun masih akan mendalami lagi untuk penyebab pastinya. “Bisa saya katakan diduga (keracunan makanan), untuk lebih jelasnya akan diinvestigasi lagi,” paparnya.

,
Salah satu karyawan PT MTG yang mengalami gejala keracunan, Eva Dermita. 34 mengatakan awalnya ia dan karyawan yang lain melakukan santap siang dari katering yang telah dipesan oleh perushaan. “Namun, selang satu jam, merasakan pusing dan sempat pingsan dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit,” ungkapnya.

Kapolsek Ngalik Kompol Ali Masud mengatakan dugaan sementara penyebab keracunan, ikan tongkol yang dimakan saat istirahat siang. Tetapi untuk kepastiannya, selain menunggu penanganan medis dan keterangan dari saksi korban, polisi juga akan menguji laboratorium sisa makan siang guna memastikan kandungan di dalamnya.

“Kami sudah mengamankan sisa makanan untuk pengembangan penyelidikan, termasuk menunggu uji laboratorium. Karena itu, belum bisa memastikan
penyebab kejadiannya,” jelasnya.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo. Ia mengatakan untuk penyebab pasti belum mengetahuinya
karena harus melalui pemeriksaan laboratorirum. “Saat ini masih penyelidikan, Namun dugaan ke arah makanan ikan tongkol,” jelasnya.

Mengenai apa akan ada sanksi kepada pemilik catering. Joko mengatakan untuk masalah itu ada mekanisme atau SOP yang harus diterapkan kalau sudah ada kepastian penyebabnya.

“Saat ini yang terpenting memastikan dulu semua korban tertangani dengan baik dan selamat. Langkah berikutnya akan mencari penyebabnya dengan cepat cermat dan hati-hati,” tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7822 seconds (0.1#10.140)