Ahok Hadiri Pembukaan Gerai KFC Bertema Jawa di Solo

Kamis, 05 Desember 2019 - 15:21 WIB
Ahok Hadiri Pembukaan Gerai KFC Bertema Jawa di Solo
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok saat menghadiri pembukaan gerai ke-700 KFC Indonesia di Kota Solo, Kamis (5/12/2019) siang. Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Kehadiran Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok dalam pembukaan gerai ke-700 KFC Indonesia di Kota Solo menarik perhatian, Kamis (5/12/2019) siang. Ahok yang hadir sebagai tamu undangan, memuji gerai yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi 128 Solo karena menampilkan bangunan bertema Jawa.

"Saya kira dari semua KFC, di sini yang paling unik karena ada unsur budaya, etnik," kata Ahok di sela peresmian gerai ke-700 KFC di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Kamis (5/12/2019).

Dirinya berharap gerai KFC ke depan lebih banyak seperti gerai ke 700 yang baru saja diresmikan. Selain itu, meski KFC merupakan merk dagang internasional, tapi bisa dikatakan lokalnya bisa mencapai 99%. Sebab daging ayam dan lainnya berasal dari produk lokal, seperti ayamnya diambil dari Kabupaten Boyolali.

"Hanya bumbunya saja yang dari luar. Dirinya sudah mengetes kondisi daging ayamnya dan ternyata segar. Sehingga, orang Solo termasuk yang beruntung karena ayamnya tidak masuk frozen. Tulang ayamnya putih bersih karena tidak masuk frozen mengingat hanya didatangkan dari Boyolali," ujarnya.

Ahok mengaku tidak ada agenda lainnya di Solo. "Saya hanya ke sini, coba tes ayamnya oke nggak," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Sementara selain Ahok, peresmian gerai ke-700 KFC bertema Jawa di Kota Solo juga dihadiri CEO PT Fast Food Indonesia Tbk, Shivashish Pandey; Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk, JD Juwono; dan GM KFC Restaurants Asia, Richard Wallis.

General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk Hendra Yuniarto mengatakan, gerai ke-700 yang diresmikan memiliki konsep tematik budaya Jawa yang cukup kental. Tema Jawa tampak pada ornamen di dalam gerai, seperti wayang gunungan, sepeda onthel, dan signage-signage berbahasa Inggris yang dituliskan dalam bahasa aksara Jawa Hanacaraka.

"Kami memilih tema Jawa karena menyesuaikan dengan kebudayaan lokal Kota Solo yang lekat dengan budaya Jawanya. Kota Solo juga memiliki semboyan The Spirit of Java yang mencerminkan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa," katanya.

Di tengah keberagaman dan invasi budaya luar, pihaknya ingin mengajak konsumen untuk turut mencintai kebudayaan Indonesia. Termasuk budaya khas Jawa dan mendalami makna dari esensi esensi budaya tersebut. "Untuk itu, kami menampilkan ornamen ornamen khas Jawa di bagian interior dan eksterior gerai baru yang diresmikan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8042 seconds (0.1#10.140)