Hujan Deras Guyur Purbalingga, Talud Longsor Timpa Rumah Warga
A
A
A
PURBALINGGA - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga, Selasa (3/12/2019) sore, telah menyebabkan talud penahan tebing di Kecamatan Karangjambu dan Rembang longsor. Akibatnya material longsoran menimpa rumah warga.
Dua rumah yang rusak berat di antaranya di Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, milik Susanto dan Suheli. Menurut warga, musibah itu terjadi saat hujan deras, Selasa (3/12/2019) sore. Warga yang berada di rumah tiba-tiba mendengar suara dentuman keras seperti petir. Tiba-tiba, talud penahan tebing tanah ambruk. Longsoran tanah sepanjang 10 meter menimpa tembok rumah.
"Kejadiannya jam 4. Saya dengar bunyinya seperti petir. Pas saya lihat keluar, rumah saya sudah tertutup longsor. Saya sudah enggak bisa lewat. Kejadiannya pas saya di rumah bersama anak-anak, alhamdulillah kami semua selamat," kata korban tanah longsor, Ratmini, Rabu (4/12/2019).
Hujan dengan intensitas tinggi juga memicu pergerakan tanah yang mengakibatkan talud penahan jalan mengalami longsor di Kecamatan Rembang. Talud longsor dan mengancam dua rumah yang berada di bawah talud. Beberapa rumah warga juga rusak tertimpa tanah longsor di Desa Makam. Namun, tidak ada korban dalam peristiwa ini.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Muksoni mengatakan, umumnya rumah yang rusak parah tertimpa longsor karena konstruksi bangunan kurang sesuai standar.
"Rumah-rumah yang rusak karena konstruksi bangunan kurang sesuai standar. Awalnya, tanah kering, trus kena hujan sehingga terjadi pergerakan tanah dan longsor menimpa rumah warga," kata Muksoni.
Hingga Rabu (4/12/2019), warga sekitar dibantu SAR, TNI, dan Polri dari Koramil Karangreja dan Polsek Karangreja bahu-membahu menyingkirkan material longsor. Pihak BPBD Purbalingga telah mendata dan memetakan wilayah longsor dan mengirimkan bantuan logistik.
Dua rumah yang rusak berat di antaranya di Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, milik Susanto dan Suheli. Menurut warga, musibah itu terjadi saat hujan deras, Selasa (3/12/2019) sore. Warga yang berada di rumah tiba-tiba mendengar suara dentuman keras seperti petir. Tiba-tiba, talud penahan tebing tanah ambruk. Longsoran tanah sepanjang 10 meter menimpa tembok rumah.
"Kejadiannya jam 4. Saya dengar bunyinya seperti petir. Pas saya lihat keluar, rumah saya sudah tertutup longsor. Saya sudah enggak bisa lewat. Kejadiannya pas saya di rumah bersama anak-anak, alhamdulillah kami semua selamat," kata korban tanah longsor, Ratmini, Rabu (4/12/2019).
Hujan dengan intensitas tinggi juga memicu pergerakan tanah yang mengakibatkan talud penahan jalan mengalami longsor di Kecamatan Rembang. Talud longsor dan mengancam dua rumah yang berada di bawah talud. Beberapa rumah warga juga rusak tertimpa tanah longsor di Desa Makam. Namun, tidak ada korban dalam peristiwa ini.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Muksoni mengatakan, umumnya rumah yang rusak parah tertimpa longsor karena konstruksi bangunan kurang sesuai standar.
"Rumah-rumah yang rusak karena konstruksi bangunan kurang sesuai standar. Awalnya, tanah kering, trus kena hujan sehingga terjadi pergerakan tanah dan longsor menimpa rumah warga," kata Muksoni.
Hingga Rabu (4/12/2019), warga sekitar dibantu SAR, TNI, dan Polri dari Koramil Karangreja dan Polsek Karangreja bahu-membahu menyingkirkan material longsor. Pihak BPBD Purbalingga telah mendata dan memetakan wilayah longsor dan mengirimkan bantuan logistik.
(amm)