Gandung Pardiman Sebut Aklamasi di Munas Golkar Sah-Sah Saja

Selasa, 03 Desember 2019 - 12:15 WIB
Gandung Pardiman Sebut Aklamasi di Munas Golkar Sah-Sah Saja
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Penggalangan Pekerja Buruh dan Ormas, Gandung Pardiman berharap munas tidak membuat soliditas partai hancur. FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar akan digelar di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, mulai Selasa hingga Jumat (3-6/12/2019). Delapan calon ketua umum (caketum) Partai Golkar siap bertarung di Munas.

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Penggalangan Pekerja Buruh dan Ormas, Gandung Pardiman berharap munas tidak membuat soliditas partai hancur. Menurutnya, dinamika dan polemik yang bermunculan menjelang dan selama munas adalah sesuatu yang sah-sah saja.

"Namun demikian yang harus kita pelihara dan pupuk bersama adalah persatuan dan kesatuan partai sebagai hal utama yg harus dipegang teguh. Jangan sampai terjadi hanya karena alasan demi demokrasi, soliditas partai jadi hancur," kata Gandung yang juga menjabat sebagai Watim DPD Golkar DIY ini dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Selasa (3/12/2019).

Menurut Gandung, banyaknya caketum yang bermunculan justru pertanda baik bagi Partai Golkar. Meski demikian jika mayoritas peserta Munas menghendaki aklamasi dengan musyawarah mufakat hal itu juga harus dihargai dan didukung.

Semua jangan dirusak dengan mengatakan tidak demokratis dan dengan berbagai alibi atas nama demokrasi membuat ulah sehingga soliditas Golkar hancur.

"Para caketum harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap arti pentingnya soliditas partai untuk kebesaran Partai Golkar ke depan. Hasrat sahwat politik harus terkendali sehingga tidak menimbulkan perpecahan secara internal di tubuh Partai Golkar ini," ujarnya.

Gandung mengingatkan para caketum di era generasi muda ini harus mampu belajar dari sejarah perpecahan Golkar di tengah hiruk-pikuknya di setiap Munas Golkar. "Sejak awal saya katakan aklamasi sah-sah saja di alam demokrasi, jangan menentang aklamasi hanya karena alasan demokrasi. Kalau mayoritas menghendaki musyawarah dan mufakat untuk beraklamasi maka perlu kita amankan bersama," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8783 seconds (0.1#10.140)