Warga Desa Penanggulan Kendal Ubah Sampah Plastik Jadi BBM

Jum'at, 29 November 2019 - 18:30 WIB
Warga Desa Penanggulan Kendal Ubah Sampah Plastik Jadi BBM
Sejumlah pemuda pegawai BUMDes sedang menunjukkan proses pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Sampah plastik kerap kali dibuang begitu saja dan mencemari lingkungan. Padahal sampah plastik bisa didaur ulang menjadi produk bermanfaat dan mendatangkan pundi rupiah.

Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Penanggulan, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal. Sampah plastik diolah menjadi bahan bakar minyak. Warga pun menerima pemberian sampah plastik dari desa tetangga untuk dimanfaatkan kembali.

Pengolahan sampah di Desa Penanggulan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tidak hanya sampah plastik yang diolah, tapi juga sampah organik yang didaur ulang menjadi pupuk organik cair.

Kepala Desa Penanggulan, Ria Setyaningsih mengatakan, pendirian BUMDes berawal dari banyaknya keluhan warga terkait sampah yang membua bau tak sedap. Dari situ kemudian tercetus ide untuk mengolah sampah menjadi produk bermanfaat. Sampah plastik diolah menjadi bahan bakar minyak, seperti bensin, solar, dan minyak tanah.

"Sampah plastik seberat satu kilogram bisa menghasilkan bahan bakar minyak sebanyak 0,8 liter. untuk pengolahannya sendiri membutuhkan waktu antara tiga sampai empat jam," kata Ria Setyaningsih, Jumat (29/11/2019).

Warga Desa Penanggulan Kendal Ubah Sampah Plastik Jadi BBM


Ria menambahkan, BUMDes yang mengolah sampah plastik jadi bahan bakar minyak ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Jawa Tengah.

Direktur BUMDes Penanggulan, Hasanudin mengatakan, proses berdirinya BUMDes membutuh waktu lama, sekitar tiga tahun untuk membangun tempat pengolahan sampah, termasuk pengadaan mesin pengolah sampah menjadi bahan bakar minyak atau pupuk organik."Saat ini BUMDes Penanggulan sudah memiliki lima mesin pengolahan sampah," kata Hasanudin.

Menurutnya, dalam sehari BUMDes menargetkan memproduksi BBM sekitar 100 liter. Karena itu, pihaknya menerima sampah dari desa tetangga sebagai bahan baku agar target produksi bisa dicapai. Hasil pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak bisa digunakan untuk bahan bakar mesin diesel maupun mobil pengangkut sampah.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8694 seconds (0.1#10.140)