Pemimpin Uighur Serukan Penghentian Hubungan Dagang dengan China

Kamis, 28 November 2019 - 17:45 WIB
Pemimpin Uighur Serukan Penghentian Hubungan Dagang dengan China
Kamp-kamp penahanan China untuk kelompok muslim Uighur di Xinjiang. Foto/REUTERS/Thomas Peter
A A A
JENEWA - Dolkun Isa, pemimpin Uighur di pengasingan mendesak berbagai negara memutus hubungan dagang dengan China.

Dolkun Isa merupakan ketua Kongres Uighur Dunia (WUC) yang berbasis di Munich. Dia berbicara setelah laporan dokumen rahasia pemerintah China yang bocor menunjukkan bukti kamp-kamp tahanan massal untuk Uighur di wilayah Xinjiang.

China menyangkal tuduhan memperlakukan Uighur atau etnik lain dengan buruk di Xinjiang. Menurut Beijing, pemerintah menyediakan pelatihan kejuruan untuk membantu mengatasi militansi dan separatisme serta melatih keahlian baru.

Isa akan bertemu para pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Swiss pada Kamis (28/11) untuk melobi Swiss yang memiliki kesepakatan perdagangan bebas dengan China. Berbagai bank dan perusahaan besar Swiss aktif dalam hubungan dagang dengan China.

"Dokumen-dokumen itu bocor, tidak ada lagi alasan untuk diam. Dokumen itu munjukkan semuanya sangat jelas. Dokumen itu membawa lebih banyak perhatian internasional, lebih banyak tekanan internasional pada pemerintah China," kata Isa pada Reuters.

Isa menyatakan, "Ini bukan saatnya untuk bisnis seperti biasa. Jadi itulah mengapa kami menyatakan pada pemerintah Swiss untuk menghentikan kerja sama perdagangan bebas dengan China dan ini bukan waktu yang tepat bagi perusahaan-perusahaan Swiss melanjutkan bisnis mereka dengan China."

Para pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan aktivis menyatakan sekitar 1 juta Uighur dan anggota minoritas Muslim lainnya ditahan di sejumlah kamp di Xinjiang sejak 2017. Penahanan itu dikecam oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1350 seconds (0.1#10.140)