Pemkot Salatiga Ajak Kepala Sekolah Bangun Masyarakat yang Inklusif

Kamis, 28 November 2019 - 15:05 WIB
Pemkot Salatiga Ajak Kepala Sekolah Bangun Masyarakat yang Inklusif
Ratusan Kepala SD dan SMP saat mengikuti sosialisasi pendidikan inklusi di Aula Ganesha Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Kamis (28/11/2019). Foto/DOK.HUMAS PEMKOT SALATIGA
A A A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga mengajak semua kepala sekolah membangun masyarakat yang inklusif dan menjamin setiap anak di wilayahnya memperoleh akses pendidikan bermutu tanpa diskriminatif.

"Pendidikan inklusif akan menjamin eksistensi kehidupan anak baik secara fisik psikologis, ekonomi, sosiologi, hukum, maupun politik sesuai dengan potensi dan kebutuhannya," kata Staf Ahli Wali Kota Salatiga Bidang Hukum dan Pemerintahan, Heny Mulyani di hadapan ratusan kepada Kepala SD dan SMP peserta Sosialisasi Pendidikan Inklusi di Aula Ganesha Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Kamis (28/11/2019).

Dia mengatakan, pendidikan inklusif merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik umum lainnya.

"Tujuan dari pendidikan inklusif adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya dan mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keberagaman dan tidak diskriminatif," kata Heny.

Sementara itu, sosialisasi pendidikan inklusi yang digelar Dinas Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pendidikan inklusi dan pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Pada 2012 silam, Pemkot Salatiga melakukan pencanangan Kota Salatiga sebagai Kota Inklusif yang disertai dengan pembentukan Pokja Pendidikan Inklusif (PI) dan prioritas sekolah penyelenggara PI. Itu diikuti dengan berbagai kegiatan penguatan pada tahun-tahun berikutnya.

"Dan di Tahun 2019 ini mulai dilakukan penetapan dan penempatan Guru Pendamping Khusus (Shadow Teacher), peningkatan Layanan Psikoterapi lanjutan, dan juga Tes IQ dan Tes Psikologi," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1023 seconds (0.1#10.140)