Jateng Gelontorkan Rp289,9 Miliar untuk Perbaikan Sekolah Rusak

Rabu, 27 November 2019 - 23:00 WIB
Jateng Gelontorkan Rp289,9 Miliar untuk Perbaikan Sekolah Rusak
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan Rp289,9 miliar untuk perbaikan sarana prasarana pendidikan. FOTO/DOK.SOLOPEDULI
A A A
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan Rp289,9 miliar untuk perbaikan sarana prasarana pendidikan. Apalagi, sebelumnya terjadi peristiwa robohnya aula SMKN 1 Miri Sragen hingga menimpa belasan pelajar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Jumeri mengatakan, pada 2019 sudah menganggarkan untuk perbaikan sarana prasarana pendidikan. Namun, karena kondisi tersebut sekaligus meningkatkan mutu dan kualitas sarana prasarana pendidikan, anggaran untuk 2020 akan ditingkatkan.

"Pada 2019 lalu, anggaran untuk sarpras pendidikan di Jawa Tengah sebesar Rp181,2 miliar, tahun depan anggaran sarpras di Jateng akan meningkat menjadi Rp289,9 miliar," kata Jumeri, Rabu (27/11/2019).

Total anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan sarpras di SMA/SMK/SLB negeri Jateng. Rinciannya, untuk sarpras SMK negeri dianggarkan Rp257,4 miliar, sarpras SMA negeri sebesar Rp29,7 miliar, dan SLB negeri Rp2,7 miliar.

"Anggaran untuk SMKN memang lebih tinggi, karena tahun depan sesuai perintah Pak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kami akan menambah 15 SMKN Jateng boarding school yang gratis untuk siswa miskin berprestasi di Jateng," katanya.

Berbagai upaya akan terus ditingkatkan sebagai upaya mewujudkan pendidikan berkualitas di Jawa Tengah. Selain sarana prasarana, pihaknya juga mengebut pendataan aset sekolah, mengingat banyak fasilitas pendidikan yang lahannya masih dimiliki pihak lain.

"Ada beberapa sekolah yang tanahnya bukan milik Pemprov Jateng, seperti milik Bondho Deso dan juga pihak lainnya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, gedung aula SMKN I Miri, Sragen ambruk diterjang hujan deras dan angin kencang, pada Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 14.30 WIB. Akibatnya, belasan siswa menderita luka-luka karena tertimpa atap dan tembok aula yang roboh.

Sesaat sebelum peristiwa nahas itu, hujan terjadi hujan deras dan angin bertiup sangat kencang. Sebelumnya, para siswa kelas 1, 2, dan 3 sedang melaksanakan kegiatan membuat pagar untuk lapangan tenis.

Namun karena hujan turun, mereka pun berhamburan untuk berteduh di ruang aula. Nahas, tiba-tiba atap dan dinding aula roboh hingga sebagian menimpa para siswa.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4624 seconds (0.1#10.140)