Pencak Silat Jadi Olahraga Wajib Pramuka

Rabu, 27 November 2019 - 14:46 WIB
Pencak Silat Jadi Olahraga Wajib Pramuka
Upacara penutupan Silbinas Sako SPN di Bumi Perkemahan Dewa Ruci Sanden, Bantul. FOTO: DOK Humas Panitia
A A A
BANTUL - Pencak silat menjadi olahraga wajib bagi pramuka. Keputusan ini muncul dalam Deklarasi Yogya saat digelar Silaturahim Pembina Nasional Satuan Komunitas Nasional Sekawan Persada Nusantara (Silbinas Sako SPN) di Bumi Perkemahan Dewa Ruci Sanden Bantul.

Kemah Silbinas Saki SPN 2019 sendiri digelar selama tiga hari pada 21 hingga 23 November 2019. Dari kegiatan Silbinas Sako SPN itu lahirlah deklarasi Yogya dari Wakil Ketua Kwarnas Kingkin Suroso.

Isi Deklarasi Yogya antara lain pertama, pencak silat menjadi olahraga wajib bagi setiap anggota Pramuka. Kedua, Ajaran agama dan budaya dapat beriringan selagi tak bertentangan dengan akidah. Ketiga, disusun buku saku enam tabiat luhur dalam Dasa Darma Pramuka.

Peserta Silbinas diharapkan dapat membina dan memandu hingga generasi Indonesia memiliki karakter profesional religius. “Kami bangga ditunjuk sebagai tuan rumah dan ini merupakan penghormatan. Karena menjadi tuan rumah, berarti memberi kesempatan kami untuk beramal saleh,” ujar Ketua Pinsako SPN Edwin Sumiroza dikutip dari siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (27/11/2019).

Edwin Sumiroza menambahkan banyak hal yang dibahas, mulai dari tantangan alam, keterbatasan sarana dan prasarana, hingga kebutuhan makanan dan kesehatan yang dipenuhi secara mandiri. Namun, hal itu tidak menjadi hambatan untuk menjadi pramuka sejati yang tri sukses (alim-faqih, berakhlak mulia, dan mandiri).

“Telah dilaksanakan Silbilnas, kakak-kakak izin kepada pangkalannya, melakukan pengembaraan dan tiba tanggal 20 November pagi, membangun tapak kemah hingga mengikuti semua rangkaian kegiatan. Semua yang hadir ada 1.014 peserta,” ujarnya.

Peserta Silbinas Sako SPN 2019 berangkat dari tempat asal membawa baju layak pakai untuk dijual di pasar warga. Dalam hitungan 2 jam, pakaian-pakaian itu habis terjual.

Edwin Sumiroza menyampaikan, uang hasil penjualan telah dishodaqohkan untuk warga sekitar bumi perkemahan dan lingkungan Desa Piring, Bantul.

Pembukaan dimeriahkan dengan beberapa penampilan pencak silat Persinas ASAD juga flash mop berupa tarian Hanoman yang merupakan tarian khas dari DI Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada peserta tentang budaya dari DI Yogyakarta.

Penanaman pohon dilakukan di halaman Bumi Perkemahan Dewa Ruci. Sekitar 241 bibit pohon sudah ditanam dan 2.200 bibit pohon diserahkan pada warga sektar. Peserta Silbinas Sako SPN turut melakukan bersih-bersih pantai sebagai bagaian dari kampanye Indonesia Bebas Sampah 2025.

Kegiatan sosial lainnya adalah pelatihan keorangtuaan atau parenting skill yang dilaksanakan di Masjid al Mu’minu, Piring Jepit, Murtigading, Sanden, Bantul yang dibawakan oleh Nana Maznah, Sahabat Keluarga Kemendikbud.

Seminar ini selain diikuti peserta Silbilnas Sako SPN 2019, juga diikuti warga sekitar. Dalam acara parenting skill, peserta membagi pula sembako dan bibit pohon.

“Saya menyadari ada dinamika yang luar biasa. Seluruh elemen yang terlibat memiliki proses untuk meningkatkan kapasitas masing masing,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0241 seconds (0.1#10.140)